FORUM PARLEMEN INDONESIA AFRIKA

Pertama Kali Sejak KAA, 22 Negara Bakal Hadiri Forum Parlemen Indonesia-Afrika

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 30 Agustus 2024 | 21:12 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (SinPo.id/Parlementaria)
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (SinPo.id/Parlementaria)

SinPo.id - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyatakan 22 negara terkonfirmasi bakal menghadiri Forum Parlemen Indonesia-Afrika atau Indonesia–Africa Parliamentary Forum (IAPF).

"Kegiatan ini akan menjadi forum antar-Parlemen yang pertama kali dilaksanakan antara Indonesia dengan negara-negara Afrika sejak Konferensi Asia Afrika di tahun 1955 dan Konferensi Gerakan Non-Blok di tahun 1961 yang bersejarah," kata Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024.

Dari 22 negara yang terkonfirmasi akan mengirimkan delegasinya itu, tercatat 9 Ketua Parlemen hadir untuk memimpin delegasinya masing-masing. IAPF merupakan salah satu rangkaian dari Indonesia-Africa Forum yang akan digelar di Bali pada 1–3 September 2024.

Forum Parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika tersebut mengusung tema 'Forging Indonesia–Africa Parliamentary Partnership for Development'.

Fadli Zon mengatakan forum tersebut akan menjadi sebuah capaian penting bagi politik luar negeri Indonesia. Khususnya, dalam konteks kerja sama global selatan (global south).

"Kebangkitan negara-negara di belahan bumi Selatan sudah saatnya diperkuat melalui mekanisme kerja sama. Tidak hanya kerja sama pada tingkat eksekutif, tetapi juga kerja sama yang lebih komprehensif, mencakup antar-parlemen Indonesia dengan Afrika," kata Fadli Zon.

Fadli Zon menjelaskan dengan tema 'Forging Indonesia–Africa Parliamentary Partnership for Development', Forum Parlemen Indonesia-Afrika (IAPF) yang pertama itu tidak hanya akan berfungsi sebagai batu loncatan untuk menyempurnakan kolaborasi antara anggota Parlemen Indonesia dan Afrika.

Dia berharap kegiatan ini juga akan menghasilkan komitmen baru yang menekankan pada rencana menyeluruh untuk mendorong kerja sama pembangunan jangka panjang antara kedua belah pihak.

"Sekaligus penegasan kembali komitmen di antara keduanya untuk bekerja sama dalam menguatkan konektivitas ekonomi, politik, dan sosial antara Indonesia dengan negara-negara Afrika," ucapnya.

Fadli juga menyampaikan, Indonesia dan Afrika sama-sama memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Jika keduanya dapat bekerja sama untuk memanfaatkan peluang tersebut, maka diharapkan dapat mendorong pembangunan yang adil bagi warga negara kedua belah pihak.

Adapun sektor-sektor yang berpotensi untuk dikolaborasikan antara Indonesia dengan Afrika meliputi ekonomi, kesehatan, pertanian, energi, komunikasi, hingga teknologi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI