DPR dan Pemerintah Antisipasi Monkeypox jelang Forum Indonesia-Afrika

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 30 Agustus 2024 | 14:56 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan DPR bersama pemerintah turut mengantisipasi munculnya wabah monkeypox atau cacar monyet dalam kegiatan Forum Indonesia-Afrika Ke-2 yang diselenggarakan di Bali pada 1–3 September 2024.

"Dan memang saya dengar pemerintah antisipasi wabah monkeypox. Jadi, kami akan bersama, bersinergi untuk pencegahannya dan antisipasinya," ujar Puan Maharani dalam keterangannya pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Terlebih, penyebaran awal wabah tersebut berasal dari Afrika dan kasus cacar monyet terus meningkat hingga hari ini.

Dalam kesempatan tersebut, Puan juga mengungkapkan bahwa hingga Kamis (29/8), diketahui akan ada 54 perwakilan dari negara yang hadir, dengan delapan di antaranya merupakan Ketua DPR.

"Karena ini acara yang diselenggarakan pemerintah dan DPR, DPR hanya jadi bagian dari konferensi itu. Dari 54 negara yang hadir, laporan hari ini kurang lebih delapan Ketua DPR (yang hadir),” ucapnya.

Sebelumnya, Puan juga sudah meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah efektif dalam menjamin proteksi masyarakat Indonesia, seiring dengan meningkatnya jumlah kasus cacar monyet di Indonesia. Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan status darurat penyebaran cacar monyet.

"Angka penyebaran cacar monyet terus meningkat, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah efektif dalam mengatasi penyebaran penyakit ini dan menjamin proteksi maksimal bagi masyarakat," ujar Puan.

Puan mengatakan pemerintah harus menggencarkan edukasi kepada masyarakat tentang wabah cacar monyet mengingat virus penyakit ini bukanlah penyakit sembarangan.

Cacar monyet adalah salah satu spesies virus cacar, ditandai dengan ruam lalu diikuti dengan benjolan yang muncul di kulit. Pada cacar air, lenting-lenting tersebut kemudian terisi dengan cairan dan akhirnya berkeropeng.

"Harus ada edukasi dan sosialisasi yang masif mengingat penyakit ini dapat menular melalui berbagai jenis kontak erat, termasuk melalui ruam kulit yang terkena. Edukasi mengenai cara penularan, gejala, dan langkah-langkah pencegahan harus disampaikan secara luas dan jelas," ucap dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI