Pasar Saham dan Mata Uang Israel Anjlok Pasca Serangan 7 Oktober
SinPo.id - Pasar saham dan mata uang Israel anjlok setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Hal itu memicu kekhawatiran terkait tentang perekonomian Israel.
Bahkan awal tahun ini, Moody's dan S&P juga memangkas peringkat kredit mereka untuk Israel. Karena pasca serangan Israel ke Gaza, telah membuat konsumsi, perdagangan, dan investasi dibatasi.
Secara terpisah, Fitch Ratings juga memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran dapat menimbulkan pengeluaran militer tambahan yang signifikan bagi Israel.
Bank Israel telah memperkirakan bahwa biaya terkait perang untuk tahun 2023-2025 dapat mencapai USD 55,6 miliar. Dana tersebut kemungkinan akan diamankan melalui kombinasi pinjaman yang lebih tinggi dan pemotongan anggaran.
"Hasilnya adalah bahwa operasi tempur membebani ekonomi," kata Biro Statistik Pusat Israel, dilansir dari Al Jazeera, Jumat 23 Agustus 2024.
Padahal sebelum pecahnya perang, ekonomi Israel diperkirakan tumbuh sebesar 3,5 persen tahun lalu. Namun pada akhirnya, produksi meningkat hanya sebesar 2 persen.
Pasalnya, produksi pada semester I 2024 Israel turun dari 4,5 persen pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh pertempuran, tetapi sebagian lagi tidak terpengaruh.