Yusril: Aksi Teror Jangan Membuat Kegiatan Ekonomi Terhenti

Laporan:
Senin, 14 Mei 2018 | 18:17 WIB
Foto: sinpo
Foto: sinpo

Jakarta, sinpo.id - Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, teror bom di Surabaya yang terjadi hari Minggu 13 Mei 2018 kemarin jangan sampai membuat kegiatan ekonomi terhenti.

Hari Senin 14 Mei, sehari setelah ledakan bom di depan tiga gereja di Surabaya terjadi menjelang datangnya bulan Ramadhan, banyak warga yang khawatir dengan situasi, sehingga beberapa mall dan kegiatan bisnis serta kegiatan sekolah terhenti. 

Keadaan ini makin diperparah dengan peledakan bom bunuh diri susulan di depan gerbang Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pagi.

“Tujuan teror adalah menciptakan ketakutan yang meluas kepada warga masyarakat. Kalau ketakutan itu meluas maka tujuan dari tindakan teror menjadi tercapai,” ujar Yusril dalam kterangan resminya, Senin (14/5/2018).

Dengan meluasnya rasa takut, lanjut Yusril, maka masyarakat pun enggan ke luar rumah dan melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi. Bila keadaan ini berlanjut, maka perekonomian yang sudah lesu akan bertambah lesu, yang berpotensi meruntuhkan negara.

“Teror bom jangan membuat perhatian kita beralih dan lengah dari persoalan politik yang menjadi agenda nasional, Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Juga jangan memalingkan perhatian kita dari kesulitan ekonomi yang tengah melilit masyarakat, kurs dollar yang terus menekan rupiah dan beban utang negara yang kian mencemaskan,” jelasnya.

Bagi masyarakat kecil, lanjut Yusril, isu teror bom yang bisa terjadi di mana saja, amat menyusahkan. Apalagi, tambahnya, lusa esok sudah memasuki bulan Ramadhan dan sebentar lagi lebaran.

“Bayangkan puasa dan lebaran tidak punya uang, dampaknya akan luar biasa bagi masyarakat kecil dan menengah,” ungkapnya.

Karena itu, dirinya menegaskan, meskipun harus meningkatkan kewaspadaan menghadapi serangan teroris dan bersatu padu melakukan perlawanan, jangan sampai membuat dampak yang menuyusahkan bagi rakyat kecil.

“Namun, jangan dilupakan adanya suasana yang kondusif agar beban hidup rakyat kecil tidak makin parah,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI