Telusuri Sejarah Cak Imin Jadi Ketua Umum PKB, PBNU Panggil Gus Choi Siang Ini

SinPo.id - Tim Panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memanggil eks politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendy Choirie alias Gus Choi hari ini, Rabu, 7 Agustus 2024, pukul 12.30 WIB. 

Tujuan pemanggilan Gus Choi ialah meminta keterangan terkait sejarah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi Ketua Umum PKB.

"Undangan hari ini sudah kami kirimkan ke beliau (Effendy Choirie). Semoga beliau berkenan hadir sehingga bisa memberikan tambahan data kepada kami," kata Wakil Sekjen PBNU Faisal Saimima dalam keterangannya pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Dalam undangan bernomor surat 2105/PB.03/B.I.01.08/99/08/2024 itu, Gus Choi diharapkan datang ke Ruang Rapat Lantai 5 Gedung PBNU pada hari ini Rabu, pukul 12.30 WIB.

Menurut Faisal, Gus Choi pasti mengetahui secara rinci mengenai dinamika yang terjadi saat kubu Cak Imin mengkudeta Gus Dur dari PKB.

Undangan kepada Gus Choi ditandatangani anggota tim asistensi bentukan PBNU yang juga sekaligus Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Faisal Saimima.

Sebagai informasi, Gus Choi yang saat ini menjadi kader Nasdem, sebelumnya sempat menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB kubu Gus Dur pada 2008 lalu.

Saat itu, PKB mengalami konflik internal antara kubu Gus Dur dan kubu Cak Imin.

Dua kubu yang berseteru sama-sama menggelar Muktamar Luar Biasa PKB untuk mendapatkan keabsahan.

DPP PKB pimpinan Gus Dur lebih dulu menggelar Muktamar Luar Biasa di Ponpes Al-Asshriyyah, Parung, Bogor pada 30 April-1 Mei 2008. Sementara tanggal 2-4 Mei 2008, DPP PKB pimpinan Cak Imin gantian menggelar Muktamar Luar Biasa di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.

Gus Choi kemudian dicopot dari keanggotaannya sebagai anggota DPR dari Fraksi PKB di medio tahun 2013 lalu. Usai dipecat PKB, Gus Choi lantas ditarik Surya Paloh untuk bergabung ke Nasdem

Setidaknya sudah ada dua tokoh yang diundang PBNU terkait hal ini; yakni mantan Sekjen PKB, Muhammad Lukman Edy serta Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, namun tak hadir.