LIPI Kaji Fenomena Serbuan TKA China, Bagaimana Hasilnya? (1)
Jakarta, sinpo.id - Belakangan ini masyarakat dibuat khawatir dengan adanya berbagai pembahasan soal serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal China di Indonesia. Isu ini menjadi pemikiran masyarakat yang kompleks akan adanya ketersediaan lapangan kerja di Indonesia.
Sementara itu pemerintah berulang kali menyatakan jumlah TKA China di Indonesia masih dalam batas wajar. Lagipula, pemerintah menegaskan TKA yang bekerja di Indonesia adalah TKA yang mempunyai kemampuan khusus, sehingga tidak mengancam ketersediaan lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia.
Peneliti Ketenagakerjaan P2K LIPI, Devi Asiati mengungkapkan beberapa temuan mengenai kajian keberadaan TKA asal China. Pertama meningkatnya nilai investasi RRT di Indonesia seiring dengan meningkatnya masuknya TKA asal China.
Devi menjelaskan, ada keseimbangan antara kenaikan investasi dengan peningkatan jumlah TKA-nya. China merupakan salah satu negara terbesar yang menggelontorkan investasi di Indonesia. Merujuk dari hal tersebut, terdapat lonjakan pula terhadap jumlah TKA asal China yang datang ke Indonesia.
Sebab pemerintah China memiliki kebijakan bahwa penanaman investasi di luar negaranya harus diikuti dengan ekspor tenaga kerja.
"Jadi ada pola yang sama antara kenaikan investasi sejalan dengan peningkatan jumlah TKA-nya. China adalah salah satu negara terbesar yang melakukan investasi di Indonesia. Jumlahnya juga meningkat dari 2010 peringkat ke 10, lalu pada 2014 naik menjadi ke 8 hingga di 2016 posisi ke 3 sebagai negara asal investasi terbesar di Indonesia. Itu berdasarkan data BKPM," tuturnya di Gedung Widya Graha LIPI, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
LIPI juga mencatat kebanyakan investasi China di Indonesia lebih banyak ke bidang Sumber Daya Alam (SDA) seperti tambang, migas dan perkebunan. Selain itu investor China lebih banyak masuk ke sektor infrastruktur seperti konstruksi dan kelistrikan yang rata-rata kontraktor dan pembiayaannya dari China juga.
Temuan menarik lainnya adalah, ternyata jumlah TKA China dengan nilai investasinya yang dibandingkan dengan Singapura berbanding terbalik. Berdasarkan data BKPM dan Kemenaker pada 2016 yang diolah LIPI, jumlah investasi dari Singapura mencapai 9,17 miliar dollar AS dengan jumlah TKA sebanyak 1.700 orang.
Fakta sebaliknya terlihat dari data China. Negara ini berinvestasi di Indonesia pada 2016 sebesar 2,6 miliar dollar AS, namun jumlah TKA-nya mencapai 21.300 orang. Sementara Jepang yang ada di posisi kedua tercatat jumlah TKA-nya mencapai 12.500 orang dengan nilai investasi sebesar 5,4 miliar dollar AS.