Indonesia Heritage Agency Ajak Penggiat Museum dan Budaya Belajar Tentang Penelitian Provenans, Restitusi, dan Komunitas
SinPo.id - Sebagai bagian dari kolaborasi dan kerjasama internasional, Indonesian Heritage Agency (IHA) bekerja sama dengan Southeast Asia Museum Services (SEAMS) menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam AIM Project (Australia-Indonesia Museums Project).
Proyek ini merupakan kerjasama antara Indonesia dan Australia yang dirancang untuk mendorong pertukaran pengetahuan antara profesional museum dari kedua negara.
IHA memulai rangkaian kegiatan AIM Project, dengan membuka pendaftaran untuk Seminar Internasional AIM yang akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2024. Seminar ini akan membahas secara mendalam topik-topik penting seperti penelitian provenans, restitusi, dan keterlibatan komunitas dalam pelestarian museum dan cagar budaya.
Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency, menjelaskan melalui inisiatif kolaboratif internasional ini, pihaknya berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang museum dan budaya di Indonesia.
"Sejalan dengan pilar ketiga dari konsep Reimajinasi yang kami usung yaitu Reinvigorating atau upaya penyegaran kembali sistem kelembagaan dengan peningkatan kompetensi individu, kami ingin membantu para profesional museum memperluas keterampilan dan pengetahuan mereka dalam pelestarian koleksi," kata dia pada Senin 29 Juli 2024.
AIM Project mencakup berbagai kegiatan seperti seminar internasional, pelatihan kurator, publikasi panduan metode Signifikansi 2.0, serta pengembangan konten baru untuk pameran.
Membahas lebih dalam terkait tema seminar, penelitian Provenans merupakan penelitian yang berfokus pada penelusuran asal-usul dan sejarah suatu benda atau artefak museum, yang seringkali memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi. Provenans membantu memastikan bahwa koleksi museum terjaga dengan baik dan sah secara hukum, serta menghormati hak dan cerita komunitas asalnya. Adapun Restitusi merupakan proses pengembalian benda-benda budaya yang sebelumnya dipindahkan atau diambil tanpa izin dari komunitas asalnya, yang merupakan topik semakin penting dalam konteks sejarah kolonial.
Seminar Internasional tentang Penelitian Provenans, Restitusi, dan Komunitas akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2024 di Gedung A Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Seminar ini akan menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang profesional yang diantaranya adalah Dr. Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI; Prof. Gaye Sculthorpe, Research Proffessor, Cultural Heritage and Museum Studies, Deakin University; Dr. Melathi Saldin, Lecturer, Cultural Heritage and Museum Studies, Deakin University; Coriolo Souter, Head of Department of Maritime Heritage, Western Australian Museum; Ayu Dipna Kirana, Kurator Museum Negeri Sonobudoyo dan Alumni AIM Project 2021.
Kegiatan ini akan dilaksanakan secara daring dan luring, memungkinkan partisipasi yang lebih luas dari berbagai daerah di Indonesia. Seminar ini merupakan kesempatan berharga untuk belajar dari para ahli dan penggiat museum serta budaya, memperluas jaringan profesional, dan menjadi bagian dari dialog bermakna tentang masa depan praktik museum di Indonesia.
Pendaftaran untuk seminar ini akan ditutup pada Jum'at, 2 Agustus 2024. Para profesional museum, akademisi, mahasiswa, dan siapa saja yang tertarik pada topik ini diundang untuk mendaftar melalui tautan berikut: Link Pendaftaran.
“Selain itu, kami berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana edukasi bagi semua penggiat museum dan budaya, untuk bersama-sama menjaga dan merawat warisan budaya kita dengan lebih baik.” Tutup Ahmad Mahendra.