Gelombang Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 28 Juli 2024 | 06:21 WIB
Sumber: EPA
Sumber: EPA

SinPo.id -  Gelombang serangan udara Israel yang menargetkan Gaza tengah dan selatan telah menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai sekitar 200 orang. Satu serangan menghantam sebuah sekolah tempat ribuan orang mengungsi.

"Sedikitnya 30 orang tewas dalam serangan udara di sekolah Khadija di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah," kata Pejabat kementerian kesehatan Palestina, dilansir dari The Guardian, Minggu 28 Juli 2024.

Associated Press melaporkan bahwa orang-orang mencari sisa-sisa jenazah di ruang kelas yang hancur. Sebagian besar dari mereka yang tewas dan terluka merupakan anak-anak.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mereka menargetkan sekolah Khadija di Deir al-Balah di Gaza karena daerah itu digunakan sebagai kompleks komando dan kendali oleh Hamas. Padahal bangunan sekolah tersebut merupakan tempat pengungsian bagi warga sipil.

Selain itu, Pasukan Israel juga melakukan serangan di luar Gaza, termasuk serangan pesawat tak berawak di kamp pengungsi Balata dekat Nablus di Tepi Barat, menewaskan satu orang.

Kemudian serangan udara Israel di kota Kafr Kila di Lebanon selatan dilaporkan menewaskan empat orang, sementara kelompok pejuang Houthi di Lebanon menanggapinya dengan rentetan tembakan roket ke wilayah Israel.

Sementara itu, Badan PBB untuk pengungsi Palestina (Unrwa) memperkirakan bahwa lebih dari 80 persen Jalur Gaza telah ditempatkan di bawah perintah evakuasi atau ditetapkan sebagai zona terlarang.

Namun, serangan udara Israel juga telah menargetkan area yang sebelumnya ditetapkan sebagai aman, dan membuat warga terus berpindah tempat mencari tempat perlindungan.

Terlebih Kantor PBB untuk urusan kemanusiaan (Ocha) mengatakan, perintah evakuasi di Khan Younis tidak memberikan waktu bagi warga sipil untuk mengetahui di daerah mana mereka harus mencari tempat yang aman, atau ke mana mereka harus pergi.

"Perintah evakuasi massal ini membingungkan dan pasukan Israel telah mengeluarkan tuntutan bagi warga sipil untuk melarikan diri sambil meningkatkan serangan mereka di daerah yang sama," kata Ocha.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI