Kepala B2PMI Bongkar Sosok Inisial T Pengendali Judi Online: Presiden Kaget

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 25 Juli 2024 | 17:56 WIB
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani. (SinPo.id)
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani. (SinPo.id)

SinPo.id - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani membongkar bahwa bisnis judi online di Indonesia, dikendalikan oleh sosok berinisial "T". Selain judi online, sosok ini juga mengendalikan scamming atau penipuan online di Indonesia lewat server di Kamboja.

"Saya menyatakan di depan Presiden, Panglima TNI, dan Kapolri, sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor dibalik bisnis judi online di Kamboja dan siapa aktor dibalik scamming online. Saya cukup menyebut inisialnya T aja paling depan, yang (inisial huruf) kedua nggak perlu saya sebut. Dan ini saya sebut di depan presiden," kata Benny dalam Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) Wilayah Provinsi Sumatera Utara, dikutip dari YouTube BP2MI, Kamis, 25 Juli 2024.

Menurut Benny, Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun sempat kaget mendengar laporannya tersebut. Terlebih, sosok T ini tak pernah tersentuh oleh hukum

Benny mengaku mengetahui setelah BP2MI menelusuri kasus penempatan pekerja migran asal Indonesia secara ilegal di Kamboja.

"Boleh ditanya ke Pak Menko Polhukam, Pak Mahfud MD saat itu. Presiden kaget, pak Kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu. Orang ini adalah orang yang selama Republik ini berdiri, mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum," kata Benny.

Untuk itu, Benny berharap pemerintah dan aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas dalam mengatasi praktik perdagangan orang, termasuk pebisnis judi online. Tindakan hukum juga harus menyentuh para bandar.

"Mohon maaf dengan segala hormat, saatnya negara mengambil tindakan tegas. Tidak hanya menyeret para calo, dan kaki tangannya, tapi mampu hukum menyentuh para bandar para tekong, mereka yang kita ketagorikan sebagai penjahat, penjual anak bangsa yang selama ini mengambil keuntungan, dan pesta pora dari bisnis haram perdagangan manusia," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI