Sidang IPPP Ke-2, DPR: Ada Tiga Isu Penting yang Akan Didorong untuk Komitmen Bersama

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 25 Juli 2024 | 14:42 WIB
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana berdiri paling kiri (SinPo.id/Istimewa)
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana berdiri paling kiri (SinPo.id/Istimewa)

SinPo.id - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma Rudana mengungkap setidaknya ada tiga isu penting yang akan didorong untuk menjadi komitmen bersama, dalam sidang Indonesia Pasific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2.

Adapun isu pertama, yakni mengenai perdamaian dan keamanan kawasan. Menurutnya, perdamaian dan keamanan kawasan menjadi modal utama terbesar dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara Pasifik.

"Kami dari kemarin sudah menerima mereka untuk bertemu, menyambut mereka, lali soft diplomacy pendekatan seni budaya, kita mungkin bernyanyi bersama dan band nya itu satu grup dari Papua,  juga kita berharap ini mendekatkan hubungan kita dengan mereka," kata Putu, di Jakarta pada Kamis 25 Juli 2024.

Kemudian isu kedua, yakni mengenai pembangunan kerja sama ekonomi yang inklusif. Hal itu menurutnya penting dimana masyarakat diharapkan dapat terlibat dan mendapatkan manfaat dari kerja sama ekonomi tersebut.

"Tidak hanya membahas tentang isu-isu tradisional perbatasan, tapi lebih membangun kerja sama misalnya investasi, perdagangan, bagaimana kita mendorong agar kita juga aktif memberikan dukungan capacity building kepada mereka, karena kita punya banyak BUMN untuk hadir di situ," ungkapnya.

"Dan bahkan ke depan akan menguntungkan, impactnya banyak hal tidak hanya secara hubungan ekonomi yang baik, yang ujungnya juga akan memberikan respect dari mereka kepada kita untuk integritas teritorial," kata Putu menambahkan.

Terkahir isu ketiga, adalah mengenai kerja sama dalam bidang sosial dan budaya. Dalam hal ini pendidikan, pariwisata dan hubungan antar negara juga menjadi perhatian penting dalam diskusi dengan parlemen-parlemen negara Pasifik.

"Kita ingin me-mainstreaming, agar mereka paham kita memberikan komitmen pembangunan, dari parlemen mendorong pemerintah agar pemerataan pembangunan baik di barat dan timur itu setara. Dengan hubungan sosial-budaya penghormatan terhadap budaya, menghargai budaya, akhirnya ada respect, dia kenal maka dia ikut sayang," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI