DPR: Indonesia-Swedia Sepakat Perkuat Hubungan Bilateral

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 23 Juli 2024 | 13:39 WIB
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana (SinPo.id/Parlementaria)
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana (SinPo.id/Parlementaria)

SinPo.id - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana, mengatakan Indonesia dan Swedia sepakat untuk terus memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara. 

Hal itu ia sampaikan usai bertemu dengan Duta Besar Swedia untuk Indonesia Daniel Blockert yang melakukan kunjungan kehormatan ke DPR RI. Adapun pertemuan tersebut juga membahas kerja sama dalam bidang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

"Saya berharap dapat melihat lebih banyak kolaborasi antara Indonesia dan Swedia dalam isu-isu terkait air dan pembangunan berkelanjutan," kata Putu dalam keterangan persnya, dikutip Selasa, 23 Juli 2024.

Dalam hal ekonomi, Swedia merupakan investor terbesar di Indonesia di antara negara-negara Nordik lainnya. Neraca perdagangan antara kedua negara mengalami peningkatan, dari USD 873 juta pada tahun 2022 menjadi lebih dari USD 1 miliar pada tahun 2023.

Namun, Indonesia masih mencatatkan defisit perdagangan sebesar USD 530 juta, dengan ekspor mencapai USD 284 juta dan impor sebesar USD 815 juta.

"Saya berharap neraca perdagangan ini dapat mencerminkan potensi besar yang belum tergarap antara kedua negara. Kita harus terus menggali peluang-peluang baru dalam perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan," ungkapnya.

Diketahui, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Swedia telah terjalin dengan erat sejak lama. Bahkan tahun 2025 mendatang, kedua negara akan merayakan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik yang dikenal dengan istilah diamond jubilee.

Swedia dan Indonesia juga telah menjalin berbagai kerja sama dalam pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui Pekan Kemitraan Berkelanjutan Swedia-Indonesia (SISP) dan penandatanganan MoU tentang transportasi berkelanjutan pada bulan Desember lalu.

Selain itu, kedua negara juga sedang mengeksplorasi kerja sama dalam layanan kesehatan berkelanjutan melalui platform 'SISP Healthcare'.sinpo

Komentar: