Olimpiade Hantam Bisnis di Paris, Pemilik Toko dan Restoran Mengeluh

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 20 Juli 2024 | 04:39 WIB
polisi berpatroli di dekat spanduk Olimpiade Paris 2024 di Paris (SinPo.id/AP)
polisi berpatroli di dekat spanduk Olimpiade Paris 2024 di Paris (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Toko-toko, restoran, bar dan klub di Paris menghadapi “kemerosotan bisnis dan berkurangnya jumlah pengunjung yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata kelompok perdagangan pada Jumat, 19 Juli 2024, sebagian menyalahkan “langkah-langkah keamanan yang ketat” yang diberlakukan menjelang Olimpiade yang dimulai 26 Juli.

“Meskipun perkiraan optimis, aktivitas telah menurun sejak Juni, banyak pekerja profesional mengalami penurunan pendapatan sebesar 30 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata sekelompok serikat pekerja restoran, hotel, ritel dan tempat hiburan malam dalam sebuah pernyataan bersama.

Bisnis mereka merugi karena wisatawan menghindari ibu kota, cuaca yang tidak mendukung, inflasi, situasi politik yang tegang setelah Presiden Emmanuel Macron menyerukan pemilihan umum dini, dan langkah-langkah keamanan Olimpiade, kata mereka.

Hambatan-hambatan tersebut, jika digabungkan, menghasilkan “konsekuensi ekonomi yang menghancurkan”, kata mereka.

Serikat pekerja mendesak pihak berwenang untuk mengkomunikasikan khususnya mengenai langkah-langkah keamanan dengan lebih jelas, dengan mengatakan bahwa mereka tidak dapat membuat rencana tanpa informasi tersebut.

Salah satu contohnya adalah alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di barat Paris, di mana restoran-restoran “mengalami pembatasan akses yang menyebabkan jumlah pengunjung anjlok hingga 70 persen”, kata mereka.

Di tempat lain, hambatan keamanan yang merusak jalan-jalan yang indah di ibu kota membuat para calon pelanggan menjauh, kata serikat pekerja.

“Banyak usaha kecil berisiko tutup selamanya,” kata mereka, seraya menyerukan pemerintah untuk menetapkan prosedur kompensasi.

“Kami minta kompensasi yang adil dan cepat untuk menutupi ketidaknyamanan dan kerugian yang kami derita akibat Olimpiade,” kata serikat pekerja. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI