KCIC Bantah Whoosh Bikin Rugi WIKA
SinPo.id - Manajemen PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) membantah pernyataan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (Persero) Tbk atau WIKA, Agung Budi Waskito, yang mengaku perusahaannya merugi karena proyek kereta cepat Whoosh pada 2023.
"Kami sampaikan bahwa dalam prosesnya semua yang berkaitan dengan penagihan di KCIC harus melalui prosedur administrasi. Agar semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik termasuk dari sisi keuangan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)," kata Eva dalam keterangannya pada Rabu, 17 Juli 2024.
Eva menyampaikan, mengenai klaim tagihan yang disampaikan WIKA pada beberapa waktu lalu, yakni mencapai Rp5 triliun, itu semua masih dalam proses serta harus melalui prosedur administrasi secara good gavernance. KCIC juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait lainnya.
"Dalam proses pembangunannya, proyek Kereta Cepat Whoosh sudah mempertimbangkan banyak hal yang telah dikordinasikan bersama seluruh stakeholder yang terlibat," ujar Eva.
Lebih lanjut, Eva menerangkan, pembangunan kereta cepat Whoosh juga untuk kemajuan transportasi di Indonesia agar dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian antara Jakarta dan Bandung melalui transportasi massal ramah lingkungan.
Operasional Whoosh juga terus meningkat. Jumlah perjalanan terus bertambah dari 14 perjalanan reguler per hari di Oktober 2023, menjadi 48 perjalanan reguler perhari sejak Mei 2024.
Selanjutnya, pada awal 2025 diprogramkan jumlah perjalanan kereta dapat mencapai hingga 62 per hari.
Rata-rata volume penumpang Whoosh perhari juga mengalami peningkatan secara bertahap dengan rekor penumpang tertinggi saat ini sudah mencapai 24 ribu per hari.
Sebelumnya, di awal beroperasi pada oktober 2023 rata-rata volume penumpang whoosh sekitar 9.000 orang per hari. Saat ini berdasarkan data Juli 2024 rata-rata per hari tembus 17 ribu sampai 18 ribu penumpang per hari.
Di akhir pekan, makin meningkat menjadi hingga 22 ribu penumpang per hari. Rekor tertinggi 24 ribu penumpang terjadi pada 5 Juli 2024.
Saat ini, seluruh stasiun whoosh yang beroperasi sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya.
Di stasiun halim tersedia layanan LRT Jabodebek, Bus Transjakarta, Bus menuju Bandara Soekarno-Hatta, Shuttle menuju Bandara Halim Perdanakusuma, serta Taksi dan Transportasi Online.
Di stasiun Padalarang tersedia layanan KA Feeder, Commuter Line, Bus Trans Metro Pasundan, Shuttle menuju Kawasan Kota Baru Parahyangan serta Taksi dan Transportasi Online.
Di Stasiun Tegalluar tersedia layanan Shuttle menuju Bandung, Bus menuju kawasan Summarecon Bandung, serta Taksi dan Transportasi Online.
KCIC juga memberikan kemudahan masyarakat untuk melakukan transaksi tiket melalui beragam inovasi yang terus dilakukan. saat ini masyarakat sudah dapat melakukan pembelian melalui Aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine, Loket serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking.
Diketahui sebelumnya, kontraktor WIKA menyebut pihaknya merugi besar lantaran gencarnya pembangunan infrastruktur. Adapun kerugian pembangunan infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung yang belum dibayarkan ditaksir mencapai Rp5 triliun.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menjelaskan, selain bunga yang tinggi, faktor lain yang memperburuk keuangan perusahaannya. Seperti adanya kerugian dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebagai pemegang saham mayoritas KCJB.
Pembangunan kereta cepat itu, merupakan hasil konsorsium sejumlah perusahaan BUMN yang memegang 60 persen saham PT KCIC. Sementara WIKA hanya menguasai kepemilikan saham 38 persen dari PSBI.
"Memang paling besar karena dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang memang dari penyertaannya saja sudah Rp 6,1 triliun, kemudian yang masih dispute atau belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun sehingga hampir Rp12 triliun," kata Agung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2024.