Puluhan Warga Palestina Tewas dalam Tiga Serangan Israel di Tempat Terpisah
SinPo.id - Juru bicara pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal, mengatakan tiga serangan udara Israel di tempat terpisah pada Selasa 16 Juli, telah menewaskan sedikitnya 44 orang dan melukai puluhan orang lainnya, hanya dalam waktu satu jam.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan, serangan terhadap sebuah stasiun bahan bakar di Al-Mawasi di Gaza selatan menewaskan 17 orang.
Kemudian Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, serangan terpisah pada waktu yang hampir bersamaan di Sekolah Al-Razi yang dikelola PBB di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, menewaskan lima orang.
Terakhir, badan pertahanan sipil mengatakan, serangan ketiga terjadi pada sekelompok orang di dekat sebuah bundaran di Gaza utara.
Beberapa jam sebelum Israel melancarkan tiga serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, memberi tahu dua pejabat senior Israel tentang kekhawatiran serius Washington mengenai serangan mematikan Israel di Gaza, yang terus menewaskan warga sipil.
"Kami telah melihat korban sipil menurun dari titik puncak konflik, tetapi jumlahnya masih sangat tinggi," kata Blinken, dilansir dari CNA, Rabu 17 Juli 2024.
Washington telah mendorong gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Namun pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka menarik diri dari pembicaraan tidak langsung untuk kesepakatan gencatan senjata.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas pembantaian Israel, termasuk serangan besar-besaran pada hari Minggu yang menurut kementerian kesehatan Gaza menewaskan sedikitnya 92 orang.
"Hamas siap untuk kembali ke pembicaraan tidak langsung setelah Israel menunjukkan keseriusan dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan," kata Haniyeh.