PILKADA JAKARTA

KPU DKI Dalami Dugaan Joki Pantarlih Saat Coklit di Pilkada Jakarta

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 16 Juli 2024 | 20:58 WIB
KPU DKI (SinPo.id/ RRI)
KPU DKI (SinPo.id/ RRI)

SinPo.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI bakal mendalami dugaan kasus petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) di Kecamatan Senen yang diganti ibunya ketika menjalankan tugas pencocokan dan penilaian (coklit). 

Ketua KPU Jakarta Pusat Efni Adniansyah menyebut, pihaknya mendapat informasi petugas Pantarlih yang digantikan ibunya lantaran tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Pantarlih yang kita lantik itu sakit, berinisiatif lah orang tuanya untuk menggantikan. Karena anaknya memang dirawat di rumah sakit, mungkin memang merasa ada tanggung jawab, orang tuanya lah jalan, ibunya," kata Efni saat dihubungi, Selasa, 16 Juli 2024.

Menurut dia, petugas tersebut mengalami gejala tipes sehingga perlu dirawat di rumah sakit selama lima hari.Namun, kata dia, tindakan ibu pantarlih ini tidak dilaporkan ke tim teknis KPU Jakarta Pusat.

Kendati demikian, Efni menyampaikan Pantarlih yang sakit itu dikabarkan sudah sehat dan telah bekerja kembali untuk menyelesaikan target coklit.

"Setelah kita tahu, ini kita bilang, tidak boleh gitu. Ya sudah tunggu yang bersangkutan sehat saja dulu. Ini kan sudah sehat. Ibunya ini menggantikan selama dua hari, pas anaknya sakit dirawat di rumah sakit," ungkap dia. 

Lebih jauh, Efni mengungkapkan, saat ini pihaknya masih mendalami peristiwa tersebut terkait data yang sudah tercoklit dan belum bisa menyebutkan inisial nama pantarlih yang menggunakan joki tersebut. Namun, jika terbukti ada kesalahan, data tersebut akan dicoklit ulang.

"Kita kan mengedepankan kemanusiaan juga. Kecuali, dia memang dengan sengaja melakukannya (joki) dengan sadar dan dia tanpa ada halangan, dia alihkan itu tugasnya, itu baru kita berikan sanksi berat. Tapi, kalau memang dia sakit, ya mau bagaimana," tandasnya.sinpo

Komentar: