Israel Lancarkan Serangan Udara ke Rafah

Oleh: VOA Indonesia
Jumat, 12 Juli 2024 | 01:54 WIB
Serangan udara Israel di Jalur Gaza tengah, Rabu, 10 Juli 2024 (SinPo.id/AP)
Serangan udara Israel di Jalur Gaza tengah, Rabu, 10 Juli 2024 (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Militer Israel, Kamis, 11 Juli 2024, melancarkan serangan udara ke kota Rafah, di selatan Gaza, menarget apa yang mereka katakana sebagai kelompok militan yang telah menembakkan beberapa roket dari kawasan itu.

Pasukan Pertahanan Israel IDF mengatakan mereka berhasil mencegat sekitar lima roket yang diluncurkan dari Rafah. Pasukan Israel juga mencegat “beberapa target udara yang mencurigakan” yang menyebrang ke wilayah Israel dari selatan Lebanon. Sementara dua pesawat nirawak yang mengikuti jalur terbang yang sama, jatuh di Galilee, Israel.

Selama terjadinya perang di Gaza, Israel dan kelompok militan Hizbollah yang berbasis di Lebanon telah beberapa kali bentrok di perbatasan sehingga meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan itu.

Pertempuran juga berlanjut di Kota Gaza, di bagian utara Gaza, pada hari Kamis, sehari setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi seluruh warga sipil di daerah itu.

Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, Rabu, 10 Juli 2024, mengatakan perintah evakuasi terbaru itu “hanya akan menambah penderitaan keluarga-keluarga Palestina, yang banyak diantaranya sudah beberapa kali mengungsi.” Ditambahkannya, “warga sipil ini harus dilindungi, dan kebutuhan dasar mereka harus dipenuhi, baik saat mereka melarikan diri maupun ketika mereka memutuskan untuk tinggal.”

Badan Pangan Dunia WFP mencuit di X bahwa ada “peningkatan aksi militer” di Kota Gaza, yang juga “meningkatkan kebutuhan kemanusiaan.” WFP mengatakan situasi di kota itu “rentan dan tidak dapat diprediksi.”

Perang Israel-Hamas berawal ketika kelompok militan itu melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke bagian selatan Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang. Hamas juga menculik sekitar 250 orang, yang sebagian besar telah dipulangkan dalam kesepakatan gencatan senjata pertama November lalu. Israel mengatakan Hamas masih menyandera sekitar 116 orang, termasuk 42 jasad.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola Hamas, mengatakan hingga hari Kamis, lebih dari 38.200 warga Palestina tewas dalam serangkaian serangan darat dan udara Israel.sinpo

Komentar: