Bapanas Genjot Gerakan Pangan Murah untuk Kendalikan Harga dan Inflasi

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 11 Juli 2024 | 12:54 WIB
Ilustrasi komoditas bahan pangan di pasar (SinPo.id/Ashar)
Ilustrasi komoditas bahan pangan di pasar (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya bersama pemerintah daerah dan stakeholder pangan di seluruh Indonesia, terus menggenjot program Gerakan Pangan Murah (GPM) secara konsisten dan beruntun. Hal ini sebagai upaya mengendalikan inflasi, termasuk penyediaan pangan pokok dengan harga yang wajar.

"Operasi pasar murah ini pun telah terbukti dapat jadi salah satu instrumen pengendali inflasi yang cukup efektif," kata Arief dalam keterangannya pada Kamis, 11 Juli 2024.

Menurut Arief, melalui GPM di berbagai lokasi Tanah Air, menunjukan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Dan masyarakat pun memperoleh pangan dengan harga terbaik dan kualitasnya pun terjamin.

"Bapak Presiden Joko Widodo itu setiap berkunjung ke daerah, pasti selalu cek situasi pangan di pasar dan menanyakan tingkat inflasi. Ini karena naik turunnya harga pangan itu sangat berkaitan dengan pergerakan inflasi. Jadi beliau minta harga pangan selalu dijaga dan dikondisikan secara baik dan wajar," kata Arief.

Arief menerangkan, per 10 Juli, total GPM sejak Januari telah mencapai 5.734 kali. Rinciannya, di Januari ada 517 kali di 14 provinsi dan 95 kabupaten kota.

GPM di Februari total ada 838 kali di 24 provinsi dan 170 kabupaten kota. Lalu GPM di Maret total 2.049 kali di 35 provinsi dan 339 kabupaten kota. Pada April, GPM ada 1.008 kali di 34 provinsi dan 352 kabupaten kota. Untuk Mei, GPM 443 kali di 20 provinsi dan 88 kabupaten kota dan di Juni ada 564 kali di 29 provinsi dan 167 kabupaten kota.

GPM di bulan ini total sampai 10 Juli telah berhasil dilaksanakan di 127 lokasi. Selanjutnya GPM akan terus dilanjutkan hingga akhir Juli pada 188 lokasi, sehingga total sementara GPM di Juli mencapai 315 kali yang tersebar pada 17 provinsi dan 101 kabupaten kota. Jumlah ini akan dapat bertambah seiring kolaborasi Bapanas dengan pemerintah daerah yang terus bergulir.

Arief menilai, GPM di paruh pertama 2024, telah jauh melebihi capaian di tahun sebelumnya, yaitu sampai tengah Desember 2023 berada di angka 1.591 lokasi.

"Ini membuktikan komitmen serius pemerintah untuk terus menggerojok pasokan pangan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat luas dengan operasi pasar murah," tukasnya.sinpo

Komentar: