Rudal Israel Kembali Hantam Bangunan Sekolah Tempat Pengungsian Warga Palestina

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 11 Juli 2024 | 08:33 WIB
Rudal Israel kembali menghantam bangunan sekolah yang menjadi tempat pengungsian bagi sejumlah warga Palestina. (SinPo.id/Reuters)
Rudal Israel kembali menghantam bangunan sekolah yang menjadi tempat pengungsian bagi sejumlah warga Palestina. (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Rudal Israel kembali menghantam bangunan sekolah yang menjadi tempat pengungsian bagi sejumlah warga Palestina. Lebihd dari 29 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan tersebut.

Peristiwa itu terjadi ketika orang-orang sedang berkumpul untuk menonton pertandingan sepak bola, di halaman sekolah di Abassan, sebelah timur Khan Younis.

"Mereka sedang menonton pertandingan sepak bola. Ada yang terluka dan ada yang mati syahid. Saya menyaksikan ini, orang-orang terlempar ke sana kemari dan bagian-bagian tubuh berceceran," kata seorang wanita muda, Ghazzal Nasser, dilansir dari Reuters, Kamis 11 Juli 2024.

Menurutnya, saat peristiwa berdarah itu terjadi, semua terlihat normal, semu berkumpul dengan bahagia, bahkan tidak terdengar suara pesawat atau apa pun.

"Sekolah-sekolah penuh sesak dengan orang-orang dan jalan juga penuh, tiba-tiba sebuah rudal menghantam dan menghancurkan seluruh tempat," kata Asmaa Qudeih, yang kehilangan beberapa kerabat dalam serangan itu.

"Mayat-mayat beterbangan tertiup angin, bagian-bagian tubuh beterbangan, saya tidak tahu bagaimana menggambarkannya," lanjutnya.

Pasca serangan tersebut, Rumah Sakit Nasser yang berada tak jauh dari lokasi kejadian, langsung dipenuhi oleh puluhan warga Palestina yang mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang terkasih sebelum jenazah para korban dimakamkan.

Diketahui, pasukan Israel terus menekan serangan mereka di Gaza utara dan tengah, sambil terus melakukan pencarian dari rumah ke rumah. Bahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan menghentikan pertempuran sampai Hamas dimusnahkan.

Namun, pasukan Israel selalu menargetkan warga sipil dalam serangannya. Sebagian besar dari mereka merupakan wanita dan anak-anak tak bersalah.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI