Wapres Harap Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Hingga 0 Persen Dilanjutkan

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 10 Juli 2024 | 16:17 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (SinPo.id/dok. Setwapres)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (SinPo.id/dok. Setwapres)

SinPo.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka  nanti, terus melanjutkan program pengentasan kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen. Karena, sejauh ini pemerintahan Jokowi sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem mencapai 0,83 persen. 

"Saya berharap hal ini terus dilanjutkan pada masa pemerintahan yang akan datang agar angka kemiskinan ekstrem dapat mencapai target 0 persen," kata Ma'ruf saat memberi kuliah umum kepada Peserta PPRA LXVI dan PPRA LXVII Tahun 2024 Lemhanas RI pada Rabu, 10 Juli 2024. 

Ma'ruf merincikan, pada 2019, angka kemiskinan ekstrem nasional masih di angka 2,7 persen, yang kemudian turun  drastis ke angka 0,83 persen pada Maret 2024,

"Tahun ini kita telah berhasil mencapai target dengan angka antara 0-1 persen," ucapnya. 

Selain angka kemiskinan, pemerintah juga berhasil menurunkan prevalensi stunting. Pada tahun 2019 masih berada di angka 27,7 persen, tetapi di tahun 2023 berhasil diturunkan ke angka 21,5 persen. 

Untuk itu, pemerintah akan terus menekan stunting di Indonesia dengan berbagai intervensi, hingga mencapai angka 14 persen.

"Angka ini akan terus diturunkan melalui program-program inklusif dari pemerintah untuk memitigasi dan menekan angka kelahiran bayi stunting di Indonesia, kita harapkan mendekati 14 persen tahun ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf menekankan pentingnya penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting. Karena, akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Penanganan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting akan berpengaruh langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, SDM berkualitas akan membawa inovasi dan meningkatkan produktivitas sehingga memperkuat daya saying bangsa dan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI