Puluhan Warga Palestina Tewas Akibat Meningkatnya Serangan Israel di Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 10 Juli 2024 | 08:18 WIB
Seorang warga Palestina yang membawa jenazah anaknya yang tewas akibat serangan Israel. (SinPo.id/ AP)
Seorang warga Palestina yang membawa jenazah anaknya yang tewas akibat serangan Israel. (SinPo.id/ AP)

SinPo.id - Serangan udara Israel menghantam tenda-tenda pengungsi di luar sebuah sekolah di kota Abassan di sebelah timur Khan Younis di Gaza selatan, dan menewaskan sedikitnya 29 orang. Kebanyakan dari mereka yang tewas adalah wanita dan anak-anak.

Bahkan tank-tank Israel juga terus maju dan melancarkan tembakan secara brutal di jalur Gaza Selatan, yang membuat penduduk berlarian di bawah tembakan untuk mencari tempat yang aman.

Tak hanya itu, menurut Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza Ismail Al Thawabta, serangan Israel di wilayah Gaza tengah pada Selasa 9 Juli 2024 kemarin, juga telah menewaskan 60 warga Palestina dan melukai puluhan orang lainnya.

Kemudian tank-tank Israel yang masuk ke lingkungan Tel Al Hawa, Shejaia, dan Sabra di Kota Gaza terus menembaki jalan dan gedung, hingga memaksa penduduk meninggalkan rumah mereka. Hal itu diikuti oleh perintah militer Israel untuk mengevakuasi beberapa distrik di Kota Gaza timur dan barat.

"Kami menganggap pendudukan dan pemerintah Amerika Serikat bertanggung jawab atas pembantaian mengerikan terhadap warga sipil," kata Thawabta dalam sebuah pernyataan. Dilansir dari CNA, Rabu, 10 Juli 2024.

Pada Rabu dini hari, kelompok Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan di Facebook bahwa krunya menerima puluhan panggilan darurat kemanusiaan dari Kota Gaza tetapi tidak dapat membantu karena intensitas pemboman di sana.

"Kota Gaza sedang dihancurkan. Inilah yang sedang terjadi. Israel memaksa kami meninggalkan rumah-rumah di bawah tembakan. Kami tidak tahan lagi, cukup sudah kematian dan penghinaan ini. Akhiri perang sekarang," kata Um Tamer, seorang ibu tujuh anak, yang dipaksa meninggalkan rumahnya.

Bulan Sabit Merah Palestina juga mengatakan semua klinik medisnya tidak beroperasi di Kota Gaza karena perintah evakuasi Israel yang telah mendorong ribuan orang ke arah barat menuju Mediterania dan ke selatan.

Sementara itu, di garis depan Kota Gaza, kelompok pejuang Hamas dan sekutunya Jihad Islam mengatakan para pejuang mereka terus memerangi pasukan Israel dengan senapan mesin, tembakan mortir, dan rudal anti-tank, serta menewaskan dan melukai tentara Israel.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI