Militer Israel Undang Wartawan Internasional Kunjungi Rafah
SinPo.id - Militer Israel untuk pertama kalinya mengundang wartawan internasional mengunjungi Rafah, kota paling selatan di Gaza yang kini telah berubah menjadi kota hantu. Dalam kunjungan itu, Israel mengatakan telah hampir mengalahkan Hamas di Rafah.
Menurutnya, empat batalyon Hamas yang tersisa telah mundur ke Rafah. Pihaknya juga mengatakan, ratusan anggota kelompok pejuang Hamas telah tewas dalam serangan Rafah. Namun pluhan wanita dan anak-anak juga tewas akibat serangan udara dan operasi darat Israel.
Pohaknya juga menjelaskan, operasi dengan intensitas seperti itu perlu dilakukan karena Hamas dianggap telah mengubah wilayah sipil menjadi perangkap berbahaya. Namun faktanya, Israel selalu menargetkan warga sipil dalam setiap serangannya.
"Beberapa terowongan ini dipasangi jebakan," kata juru bicara utama militer, Laksamana Muda Daniel Hagari, menjelaskan tentang terowongan yang menuju ke bawah tanah, selama tur.
"Hamas membangun segalanya di lingkungan sipil di antara rumah-rumah, di antara masjid, di antara penduduk, untuk menciptakan ekosistem terornya," lanjutnya.
Selain itu, Israel mengatakan mereka hampir membubarkan Hamas sebagai pasukan militer terorganisasi di Rafah. Bahkan sebagai cerminan kepercayaan dirinya, para tentara Israel membawa wartawan dengan kendaraan militer terbuka menyusuri jalan yang mengarah ke jantung kota.
Namun setelah mendengar suara tembakan, tentara Israel langsung pergi meninggalkan wilayah tersebut bersama dengan seluruh wartawan yang diundang.
Sebelumnya, sekitar 1,4 juta warga Palestina berdesakan di Rafah setelah melarikan diri dari pertempuran di tempat lain di Gaza. Banyak dari mereka berkumpul di kamp tenda kumuh di sepanjang pantai dengan akses terbatas ke air bersih, makanan, kamar mandi, dan perawatan medis lainnya.
Pasalnya, upaya untuk membawa bantuan ke Gaza selatan telah terhenti, karena serangan Israel ke Rafah telah menutup satu dari dua penyeberangan utama ke selatan Gaza.