KENAIKAN BIAYA IMPOR

Luhut Tegaskan Bea Masuk 200 Persen Bukan untuk Serang China

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 06 Juli 2024 | 18:39 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rencana kebijakan pengenaan bea masuk hingga  200 persen terhadap produk tekstil, tidak untuk menyerang negara tertentu, terutama China.

"Jadi kita tidak menargetkan negara tertentu, apalagi China. Semua langkah diambil berdasarkan national interest kita," ujar Luhut dalam keterangannya, Sabtu, 6 Juli 2024. 

Luhut menegaskan, China adalah salah satu mitra komprehensif strategis terpenting Indonesia dalam perdagangan dan investasi.

Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik ini dengan terus berkomunikasi dan berdialog terkait langkah-langkah kebijakan antarnegara.

"Kami ingin memastikan bahwa hubungan baik Indonesia dengan negara mitra terus mengedepankan prinsip saling percaya, saling menghargai, dan saling melengkapi," kata Luhut.

Luhut mengungkapkan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada dan norma-norma perdagangan internasional yang berlaku, sebagaimana hasil rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pada 25 Juli lalu. 

Salah satu langkah yang diambil adalah penerapan Safeguard Tariff atau Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk beberapa produk tekstil yang sebenarnya sudah diberlakukan dan saat ini sedang dalam perpanjangan periode waktu.

BMTP sudah diberlakukan untuk seluruh barang impor tanpa membedakan asal negara tertentu.

"Saya juga telah berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan untuk membahas masalah ini. Kami bersepakat untuk mengutamakan national interest kita namun tidak mengabaikan kemitraan dengan negara sahabat," ucap Luhut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI