Banggar DPR Sebut RAPBN 2025 Dirancang untuk Hadapi Berbagai Tantangan

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 02 Juli 2024 | 18:38 WIB
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah (SinPo.id/Parlementaria)
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah (SinPo.id/Parlementaria)

SinPo.id - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah, mengatakan RAPBN 2025 dirancang dan disiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk mengantisipasi sejumlah indikator sektor keuangan yang menunjukkan tren kurang baik.

Adapun indikator kurang baik tersebut diantaranya, nilai tukar (kurs) rupiah terus bergerak naik sejak dua tahun lalu, dari yang semula dari Rp14.000 per Dolar Amerika Serikat (USD) pada tahun 2022, kini berada pada kisaran Rp14.500 hingga 15.000 per USD di tahun 2023. Bahkan pada semester 1 2024, rupiah berada di level RP15.400 hingga 16.400 per US$

”Kuartal II 2024, kinerja saham di bursa menunjukkan tren penurunan dibanding kurtal I 2024. Pada kuartal II 2024, IHSG pada April 2024 masih di level Rp 7.200, dan per akhir Mei 2024 IHSG terus melorot Rp. 6.728 di 19 Juni 2024 kemarin," kata Said dalam keterangan persnya, Selasa 2 Juli 2024.

"Situasi ini menempatkan IHSG menjadi pasar saham terburuk kelima setelah Qatar, Meksiko, Brazil dan Thailand,” lanjutnya.

Selain itu, minat investor asing terhadap SBN juga makin turun sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia. Pasalnya, sebelum pandemi, porsi asing memegang SBN sebesar 38 persen, namun akhir Mei 2024 menyisakan 14 persen, sehingga kebutuhan likuiditas ke depan makin menantang dan ketat.

Indikator tersebut menunjukkan minat investor asing terhadap kegiatan bisnis di Indonesia, khususnya pada sektor keuangan menurun. Dengan demikian, kebutuhan pemerintah dan pelaku usaha untuk mendapatkan likuiditas kedepan akan sangat kompetitif, dan berbiaya mahal.

Meski demikian, Said menjelaskan bahwa posisi Banggar terhadap sejumlah asumsi ekonomi makro dan postur RAPBN 2025, adalah untuk membantu pemerintah memiliki kelonggaran dalam bergerak, khususnya pada pemerintahan ke depan untuk menghadapi sentimen negatif dari eksternal, terutama pada sektor keuangan.

Kemudian, Said juga memperkirakan belanja negara RAPBN 2025 akan memberikan dukungan anggaran untuk Program presiden terpilih Prabowo Subianto terkait makan bergizi  gratis untuk anak sekolah sebesar Rp71 triliun.sinpo

Komentar: