Drajad Wibowo Bantah Prabowo Naikkan Rasio Utang RI Jadi 50 Persen PDB

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 16 Juni 2024 | 14:49 WIB
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo. (SinPo.id/Antara)
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Ekonom senior, Drajad Wibowo, membantah pemberitaan media luar negeri, yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menaikkan rasio utang RI menjadi 50 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). 

"Media tersebut bahkan tidak menyebut sumber resmi. Nama besar tapi tidak profesional menjunjung tinggi etika dan prosedur jurnalisme," kata Dradjad kepada wartawan pada Minggu, 16 Juni 2024. 

Dewan Pakar PAN itu memahami bahwa utang jatuh tempo tentu membuat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin berat. Sebab itu, tim ekonomi pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya akan sangat disiplin mengelola utang. 

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran itu mengaku sudah menjadi tim pemenangan Prabowo sejak Pilpres 2014 silam. Di benak Prabowo, lanjut Drajad, tidak ingin membebani generasi mendatang dengan utang. 

"Saya sudah menjadi tim pemenangan pak Prabowo sejak 2014. Saya tahu betul beliau tidak ingin membebani generasi mendatang dengan beban utang yang terlalu berat mereka menanggungnya. Itu sebabnya program-program Prabowo-Gibran akan dilakukan secara bertahap," katanya.

Lebih lanjut, Drajad menerangkan, program makan bergizi gratis seperti disebutkan di visi-misi Prabowo-Gibran, akan dijalankan dengan konsisten. Namun, dilakukan bertahap, baik waktu maupun cakupannya. Dan semuanya akan disesuaikan dengan ketersediaan ruang fiskal. 

"Jadi pelaku pasar tidak perlu khawatir thd defisit fiskal. Pemerintahan pak Prabowo akan sangat disiplin mengelola fiskal," tukasnya.sinpo

Komentar: