PEMBERONTAKAN OPM

TNI: OPM Sangat Keji, Warga Bibida Dijadikan Tameng Hidup

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 15 Juni 2024 | 15:15 WIB
Senjata serta alat komunikasi OPM yang disita prajurit TNI (SinPo.id/ Dok. Kogabwilhan)
Senjata serta alat komunikasi OPM yang disita prajurit TNI (SinPo.id/ Dok. Kogabwilhan)

SinPo.id - Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon mengatakan, prajurit TNI tidak terkecoh oleh ulah keji kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menjadikan masyarakat sebagai tameng hidup mereka. Hal itu terjadi saat operasi perebutan wilayah Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. 

"OPM secara keji telah menggunakan para warga masyarakat di wilayah Distrik Bibida sebagai tameng hidup untuk melindungi para personel OPM," kata Richard pasca menerima laporan hasil perebutan wilayah Distrik Bibida, dalam keterangannya, Sabtu, 15 Juni 2024. 

Richard memastikan, para Prajurit TNI yang bertugas di lapangan sedikit pun tidak terkecoh dengan taktik kotor OPM tersebut. Para Prajurit TNI tetap bertindak profesional dan menjunjung tinggi kemanusiaan dengan selalu mengarahkan senjatanya ke arah OPM, serta hanya menembak di ujung laras guna menghindari salah tembak ke arah warga.

Dengan langkah itu, Prajurit TNI pun telah berhasil merebut wilayah Distrik Bibida tanpa satupun korban jiwa, baik dari pihak TNI maupun dari sisi masyarakat. 

"Tindakan profesional para Prajurit TNI dalam merebut wilayah Distrik Bibida yang selama ini dikuasai oleh OPM, merupakan upaya TNI untuk mewujudkan situasi aman dan kondusif di wilayah Papua, serta menghindari jatuhnya korban tidak bersalah dari pihak masyarakat saat Operasi Penindakan dilakukan," kata Richard. 

Terpisah, Perwira Penerangan Koops TNI Habema, Letkol Arh Yogi Nugroho menambahkan, keberhasilan TNI dalam merebut wilayah Distrik Bibida, yang selama ini dikuasai OPM, telah dilakukan dengan tindakan profesional oleh para Prajurit TNI yang bertugas di lapangan.

Perebutan Distrik Bibida dilakukan pasca Kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya menembak warga sipil tidak bersenjata dan tidak berdosa asal Jeneponto, Sulawesi Selatan, bernama Rusli (40), pada Selasa, 11 Juni 2024, di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

"Kelompok OPM pelaku pembunuhan dan pembakaran masyarakat telah melarikan diri dari Distrik Paniai Timur menuju Distrik Bibida, yang lokasinya bersebelahan dan masih dalam satu wilayah Kabupaten Paniai. Prajurit TNI terus mengejar OPM yang melarikan diri ke arah Distrik Bibida, dan akhirnya pada hari Jumat, 14 Juni 2024, para Prajurit TNI tersebut berhasil merebut wilayah Distrik Bibida yang selama ini dikuasai oleh OPM," ucap Letkol Arh Yogi Nugroho.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI