PILKADA SERENTAK 2024

Bawaslu Ajak Kader Pengawas Partisipatif Awasi Pilkada 2024

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 14 Juni 2024 | 17:36 WIB
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty (SinPo.id/ Dok. Bawaslu)
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty (SinPo.id/ Dok. Bawaslu)

SinPo.id - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengajak para kader pengawas partisipatif mulai bergerak sekarang untuk mengawal dan mengawasi pelaksanaan proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Lolly menilai Pilkada sifatnya dekat sekali dengan informasi yang simpang siur apalagi dengan adanya gawai. Dia pun meminta seluruh pengawas partisipatif dapat bijak menggunakannya, agar bisa menjadi aktor yang menjaga demokrasi.

"Bergeraklah sekarang, jangan besok. Awasi dengan cara yang kita bisa dan mampu, salah satunya dengan kelola media sosial kita sebagai media pelaporan dugaan pelanggaran, menggerakan orang untuk memiliki konsentrasi yang sama mengawasi Pilkada," kata Lolly dalam keterangannya, Jumat, 14 Juni 2024.

Dia berharap dengan bergeraknya pengawas partisipatif dapat melahirkan pemimpin yang terbaik. Pasalnya, dia melihat kerap kali Pilkada dapat menjadi pemecah kesatuan masyarakat melalui isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

"Pilkada dekat dengan kehidupan masyarakat, karena sangat dekat maka potensi kerawanan. Misal timbulnya perpecahan SARA karena era digitalisasi membuat berita tidak akurat bertebaran dimana-mana," ungkap dia. 

Lebih lanjut, Lolly menegaskan untuk menghentikan menyebarkan informasi yang tidak jelas dan tidak akurat sumbernya, lantaran otomatis akan menimbulkan perpecahan jika diteruskan. Dalam menjalankan tugasnya, dia mengingatkan kader partisipatif perlu menyortir informasi yang diterima.

"Maka perlu menerima informasi cek baik atau tidak, benar atau tidak dan membawa manfaat atau tidak. Cara paling konkrit misal gawai, ini bisa mempengaruhi kualitas demokrasi kita, hanya dengan mengetik, mengusap, memencet tombolnya kita akan menentukan kualitas setiap daerah dan Indonesia," ujar Lolly. 

Dia pun meminta agar seluruh kader pengawas partisipatif bisa menjadikan Bawaslu, rumah bersama untuk tempat berdiskusi secara bebas. Terutama, kata dia, jika ada dugaan pelanggaran maka lapor dan kawal, agar Bawaslu dapat menindaklanjuti laporan.

"Mari kita saat ini bangun perluasan komunikasi di daerahnya masing-masing," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI