Australia Tutup Peternakan karena Penyebaran Flu Burung
SinPo.id - Flu Burung terus menyebar di negara bagian Victoria, Australia, dimana lebih dari setengah juta ayam sudah disuntik mati. Zona-zona karantina ketat yang membatasi pergerakan unggas dan peralatan juga telah diterapkan. Otoritas kesehatan Australia mengatakan, Flu Burung tersebar utamanya di antara burung-burung air liar.
Galur H7N3 yang sangat menular dari Flu Burung telah ditemukan di empat peternakan, sementara virus yang lain, H7N9 telah terdeteksi di peternakan kelima, dalam tujuh pekan terakhir di negara bagian Victoria. Peternakan-peternakan Australia telah ditutup. Setidaknya 580 ribu unggas telah dimusnahkan sebagai bagian dari kontrol biosekuriti menyeluruh.
Jepang dan Amerika Serikat sementara ini telah melarang impor produk unggas dari Victoria sebagai pencegahan.
Di Australia, sejumlah supermarket membatasi jumlah telur yang bisa dibeli oleh konsumen karena gangguan pada rantai pasokan.
Flu Burung adalah penyakit menular yang ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini menyebar di kalangan burung atau ketika makanan ternak dan peralatan yang tercemar dipindahkan di antara kawasan yang berbeda.
Danyel Cucinotta adalah Wakil Presiden dari Federasi Petani Victoria, sebuah kelompok industri. Dia mengatakan kepada lembaga penyiaran Australia, ABC, pada Selasa bahwa virus tersebut dapat menyebar dengan cepat.
“Sedikit sekali yang bisa kita lakukan dan tidak tergantung seberapa bagus biosekuriti Anda, tetap saja Anda tidak bisa mencegah unggas liar datang. Ini adalah jalur penerbangan khusus dari migrasi burung. Ada perintah pengandangan saat ini, yang berarti bahwa semua unggas harus terkunci di dalam kandang. Ini adalah upaya untuk melindungi unggas kita dan melindungi rantai pasokan makanan,” kata dia.
Galur dari Flu Burung yang diidentifikasi di negara bagian Victoria dan Australia Barat dapat menginfeksi manusia, tetapi para ahli meyakini bahwa kasus semacam itu sangat jarang.
Virus ini juga dapat menginfeksi sapi. Departemen Pertanian Amerika Serikat telah menyatakan bahwa Flu Burung telah menginfeksi sapi perah di lebih dari 80 peternakan di sejumlah negara bagian sejak Maret lalu.
Setidaknya tiga pekerja peternakan sapi perah AS telah dites positif Flu Burung setelah terpapar dari ternak yang terinfeksi. Seluruh tiga pasien ini telah sembuh.
Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan AS mengatakan, infeksi itu tidak merubah penilaian mereka bahwa Flu Burung memiliki risiko yang rendah terhadap kekebalan umum dan mereka juga tidak menemukan bukti penularan dari manusia ke manusia.
Bulan lalu, otoritas kesehatan di Meksiko mengonfirmasi sebuah kasus fatal infeksi virus Flu Burung pada manusia, yang dilaporkan di peternakan.