Menkeu: Ekonomi Indonesia Menguat di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 09 Juni 2024 | 19:32 WIB
Menkeu Sri Mulyani (SinPo.id/MKRI)
Menkeu Sri Mulyani (SinPo.id/MKRI)

SinPo.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan ekonomi Indonesia kembali tumbuh menguat di triwulan I-2024 mencapai 5,11 persen, di tengah perlambatan ekonomi global.

“Growth kita yang sudah disampaikan oleh BPS di 5,11 itu relatif dilihat dari sisi yang cukup menggembirakan meskipun tentu kita harus lihat berbagai faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ini satu konsumsi rumah tangga ada sedikit di bawah 5 persen, yaitu dari 4,9," kata Menkeu, dalam keterangan persnya, dikutip Minggu, 9 Juni 2024.

Meskipun situasi global menunjukkan tanda-tanda perlambatan, Indonesia masih mempertahankan aktivitas manufaktur yang ekspansif, serta indeks kepercayaan konsumen yang masih tinggi di angka 127,7.

Selain itu, Sri Mulyani menilai sektor konsumsi rumah tangga masih menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi tersebut.

"Namun kalau kita lihat 3 tahun berturu-turut pertumbuhan konsumsi rumah tangga di 4,9 atau bahkan tahun lalu 4,8 itu relatively comparable,” jelasnya.

Diketahui, kondisi ekonomi global saat ini masih terus diwarnai oleh ketegangan geopolitik yang mengancam stabilitas. Salah satunya ketegangan antara Iran dan Israel yang memiliki risiko bagi perekonomian dunia karena berdampak terhadap pergerakan harga minyak.

Di sisi lain, kondisi ekonomi Amerika Serikat masih tumbuh baik, tetapi inflasi belum menurun pada level yang diharapkan, mendorong Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, untuk menunda penurunan suku bunga sehingga memicu kekhawatiran akan arus modal keluar atau capital outflow.

Dinamika tersebut membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi cenderung stagnan. IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia di angka 3,2. Sedangkan OECD dan Bank Dunia memproyeksi di angka yang lebih rendah yaitu 2,9 dan 2,4.

Sementara proyeksi inflasi dunia rata-rata ada di angka 5,9 dan ini turun dari angka 6,8 di tahun sebelumnya. Begitu juga untuk inflasi negara-negara maju yang sudah menurun di level 2,6, dan untuk negara berkembang, proyeksi inflasi tahun ini ada di level 8,3.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI