Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, Erick Tohir Ngaku Belum dapat Laporan
SinPo.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku belum mendapat laporan terkait upaya Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menarik dana simpanannya dari PT Bank Syariah Indonesia (Persero/BSI) Tbk. Karenanya, Erick enggan berkomentar lebih jauh guna mencegah pandangan negatif.
"Saya juga belum dapat laporan. Saya nggak mau berpolemik dengan isu-isu yang tentu dari pihak Muhammadiyah belum bicara ke saya, pihak BSI belum bicara ke saya," kata Erick, dikutip Sabtu, 8 Juni 2024.
Namun, Erick yakin akan ada solusi dari setiap persoalan. Menurut dia, saat ini industri perbankan syariah memang perlu keseimbangan.
Mengingat, lanjut Erick, BSI juga sudah terlalu bagus dan mendominasi industri tersebut.
"Insya Allah semua ada solusi selama kita juga mencari jalan sama-sama dan tidak punya pikiran yang mungkin terkompilasi jadi sesuatu yang negatif. Itu saya rasa biasa, bisa dibicarakan. Sama seperti Bank Muamalat dan BTN kita mau menjadi kesimbangan karena dominasi BSI sangat bagus sekali," tukasnya.
Sebelumnya, PP Muhammadiyah memutuskan untuk mengalihkan dananya dari BSI. Total dana yang dialihkan kabarnya mencapai Rp 13 triliun.
Pengalihan dana itu tertuang dalam Memo Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana yang dikeluarkan pada 30 Mei 2024. Keputusan itu disebut untuk meminimalkan persaingan antara bank-bank syariah lainnya karena selama ini pusat penyimpanan dana ormas tersebut terlalu terpusat di BSI.
"Bila hal ini terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat, itu tentu jelas tidak kami inginkan," kata Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas.