Atasi Polusi, DPRD Sebut Jakarta Butuh Perbanyak RTH
SinPo.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Judhistira Hermawan menyebut program penghijauan perlu di genjot untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Tentunya dengan memperbanyak tanam pohon di Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Menurut Judhistira, penghijauan tersebut dapat membantu menyerap polutan atau polusi udara.
“Karena itu, perlu upaya nyata terhadap kebijakan lingkungan yang berfokus pada pengurangan emisi dan peningkatan kulaitas udara secara berkelanjutan,” ujar Judhistira dalam keterangannya, Rabu, 5 Juni 2024.
Judhistira juga mendukung langkah-langkah Dinas Lingkungan Hidup Provnsi DKI Jakarta yang terus membangun sinergi dengan berbagai pihak dalam menghadapi isu pengelolaan lingkungan hidup.
“Antara lain melalui forum Kolaborasi Sosial Skala Besar (KSSB) Lingkungan Hidup. Melalui forum ini, kita harapkan terjalin kerja sama antara lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyusun rencana dan aksi nyata dalam upaya menciptakan pengelolaan lingkugan hidup Jakarta yang lebih baik pada2024-2025,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menegaskan, aksi nyata tersebut akan terus berlanjut membuka jejaring yang lebih luas.
Di antaranya dengan memberi gambaran besar terkait potensi sinergi dalam pengelolaan lingkungan kota. “Contohnya, kampanye publik udarabersih untuk Jakarta. Kami berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta,” ungkap dia.
Kegiatan tersebut, sambung Asep, merupakan bagian dari rangkaian menuju Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2024 ini. “Kegiatan tersebut kami adakan di sejumlah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA),” sambung dia.
Kampanye itu, beber Asep, bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat terkait isu polusi udara melalui penggunaan alat peraga yang edukatif dan interaktif.
Pelaksanaan kegiatan itu berlokasi di RPTRA Gabus Pucung, Rusun Marunda, Jakarta Utara dan RPTRA Pandawa, Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
“Di dua lokasi tersebut, kegiatan diikuti lebih dari 100 peserta yang merupakan warga sekitar,” kata dia.
Hasil dari kegiatan ini, tambah dia, diharapkan dapat berperan sebagai agent of change di dalam keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya dalam mewujudkan udara bersih menuju Jakarta sebagai Kota Global (Global City).
