Diizinkan Kelola Tambang, PGI Harap Ormas Keagamaan Tak Kehilangan Daya Kritis

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 03 Juni 2024 | 15:37 WIB
Ketum PGI Pendeta Gomar Gultom. (SinPo.id/PGI)
Ketum PGI Pendeta Gomar Gultom. (SinPo.id/PGI)

SinPo.id - Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom mengingatkan, Organisasi masyarakat (Ormas) yang nantinya ikut mengelola tambang, jangan sampai tersandera dan kehilangan daya kritisnya. Ormas Keagamaan harus tetap fokus pada fungsi utamanya, yaitu menjaga dan membina umat. 

"Yang perlu dijaga adalah agar ormas keagamaan itu kelak tidak mengesampingkan tugas dan fungsi utamanya, yakni membina umat," kata Gomar dalam keterangannya, Senin, 3 Juni 2024. 

Selain tetap menjaga dan tidak mengesampingkan tugas dan fungsi utamanya, Gomar mengingatkan, ormas keagamaan tidak boleh terkooptasi oleh mekanisme pasar. 

"Yang paling perlu, jangan sampai ormas keagamaan itu tersandera oleh rupa-rupa dalam bisnis tersebut sampai kehilangan daya kritis dan suara profetis-nya," ucap Gomar. 

Dia pun meyakini keterlibatan ormas keagamaan dalam tambang ini jika dikelola dengan baik akan menjadi terobosan dan contoh baik di masa depan dalam pengelolaan tambang yang ramah lingkungan.

Disisi lain, Gomar menilai, kebijakan Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2024 yang merupakan perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara, menunjukkan komitmen Presiden untuk melibatkan sebanyak mungkin elemen masyarakat turut serta mengelola kekayaan negeri ini. 

Isi dalam PP tersebut, salah satunya memberikan ruang bagi ormas keagamaan untuk bisa mengelola Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) di Indonesia.

Menurut Gomar, ini menunjukkan penghargaan Presiden kepada ormas keagamaan yang sejak awal berkontribusi membangun negeri.

Gomar memahami bahwa prakarsa Presiden ini tidak mudah untuk diimplementasikan. Karena, ormas keagamaan mungkin memiliki keterbatasan, di tengah masalah dunia tambang sangat kompleks, dan memiliki implikasi yang sangat luas.

"Masalah dunia tambang sangat kompleks, serta memiliki implikasi yang sangat luas. Namun, setiap ormas keagamaan juga memiliki mekanisme internal yang bisa mengkapitalisasi sumber daya manusia yang dimilikinya. Tentu ormas keagamaan, bila dipercaya akan dapat mengelolanya dengan optimal dan profesional," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI