Soalnya Susah apa Karakter Siswanya yang Cengeng?
Jakarta, sinpo.id - Para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) ramai-ramai langsung mengungkapkan perasaannya melalui media sosial usai menempuh Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Para siswa mengeluhkan soal UNBK yang menurut mereka terlewat sukar.
Akibatnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pun meminta maaf untuk itu. Namun di satu sisi ia mengklaim bahwa soal-soal yang keluar dalam UNBK sudah sesuai dengan kisi-kisi yang dimatangkan guru lewat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
Muhadjir lalu meminta para generasi milenial jangan lembek dan cengeng.
"Kalau kita ingin bangsa Indonesia di masa depan adalah bangsa besar dan maju, ya generasi milenialnya harus punya karakter kuat, mampu memasuki arena persaingan tingkat tinggi serta tidak lembek dan cengeng," kata Muhadjir, Selasa (17/4/2018).
Sementara itu anggota Komisi X DPR RI, Putu Supadma menilai jika memang para siswa sudah belajar dengan maksimal, tetapi tak mampu menghadapi soal, menurutnya ada mekanisme yang salah.
"Kalau siswa sudah mempersiapkan diri secara maksimal tapi mereka tidak mampu secara general menghadapi soal, berarti ada mekanisme soal ujian itu yang ada masalah. Misalnya tidak dibahas di kelas. Kita ingin bangun pendidikan kita yang baik. Prestasi, seperti di olahraga dapat dicapai jika sistemnya bagus. Jadi prestasi dan peningkatan kita terlihat dari sistem pendidikan kita dari pelajaran, kurikulum," kata Putu.
Sementara itu tahun lalu, Presiden Joko Widodo Jokow juga memberi penggambaran tentang Generasi Y (Milenial). Menurut Jokowi, generasi inilah yang nantinya menguasai politik dan ekonomi.
"Mereka (mahasiswa) inilah yang masuk generasi Y, yang akan merubah landscape politik dan landscape ekonomi nasional. Lihat nanti 5 atau 10 tahun ke depan, akan berubah semuanya," ujar Jokowi saat kuliah umum di Universitas Ahmad Dahlan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017).
Generasi Y, dinilai Jokowi, tidak akan lagi membaca media konvensional atau media cetak, melainkan media online di perangkat ponsel pintar. Begitu pula soal TV yang mulai ditinggalkan. Mereka akan beralih ke video di media sosial.

