Ketua MPR RI: TMII Merupakan Pusat Peradaban Dan Pusat Pengembangan Budaya

Laporan:
Senin, 16 April 2018 | 14:09 WIB
Ketua MPR RI - Zulkifli Hasan
Ketua MPR RI - Zulkifli Hasan

Jakarta, sinpo.id - Peringatan HUT ke 43 Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun ini mengusung tema “Taman Mini Indonesia Wajah Budaya Indonesia: Seni Diusung, Budaya Dijunjung, Banua Bausung” resmi dibuka oleh Ketua MRP RI, Zulkifli Hasan ditandai dengan pelepasan balon di Plaza Tugu Api Pancasila TMII, Jakarta, Minggu Kemarin (15/4/18).

Ketua MPR RI Zulkifli mengatakan, budaya daerah menjadi sumber kekuatan budaya nasional. Begitu juga dengan ekonomi daerah dapat menjadi penopang kekuatan ekonomi nasional. Sehingga Indonesia akan menjadi negara yang makmur dengan tidak meninggalkan nilai-nilai luhur peradaban.

“Bangsa Indonesia memiliki kesempatan menjadi negara yang besar. Apabila mampu menjaga nilai-nilai peradaban, seperti Pancasila, kebudayaan, bahasa dan adat istiadat atau kebudayaan tradisional,” kata Ketua Umum PAN ini.

Menurutnya, negara yang besar bukan negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA), tetapi bangsa yang memiliki martabat dengan nilai-nilai luhurnya.

Budaya daerah menjadi sumber kekuatan budaya nasional seperti halnya TMII merupakan pusat peradaban dan pusat pengembangan budaya juga pusat edukasi bagi seluruh masyarakat Indonesia,”ujarnya.

Ia berharap TMII kembali ke cita cita awalnya menjadi Pusat Kekayaan Budaya nusantara sekaligus menjadi miniatur keberagaman Indonesia.

“Selamat Ulang Tahun ke 43 untuk TMII. Semoga dengan strategi budaya, Indonesia bisa lampaui negara negara lain di dunia,” Anggota DPR RI Dapil Lampung I ini.

Sementara itu Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah Tanribali Lamo mengatakan, perayaan HUT TMII setiap tahunnya melibatkan anjungan daerah dalam sumbangsihnya.“Pada tahun 2018 ini, kain Sasirangan dari Kalimantan Selatan dengan budayanya bertema Seni Diusung, Budaya Dijunjung, Banua Bausung,” kata Dirut TMII.

Dirut TMII mengatakan, TMII adalah pusat budaya dan edukasi. Maka semua kegiatan seni budaya bangsa yang ditampilkan adalah bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia. “Kita fokus ke budaya, dan tidak ada kegiatan yang tak terlibat kebudayaan,”kata Dirut TMII.

Untuk proses revitalisasi, menurutnya, ada beberapa kegiatan yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan TMII supaya lebih bagus. Seperti Theater Imax Keong Mas TMII, bisa lebih banyak dimanfaatkan. Selain itu untuk edukasi juga ada kegiatan yang menghidupkan Keong Mas.

“Theater Imax Keong Mas TMII ini adalah aset lama yang harus dijaga dan dikembangkan. Karena dari 90 negara yang menampilkan Theater Imax, kini tinggal sekitar 30 negara dan salah satunya Indonesia yaitu TMII.

Menurut Tanri, masalah budaya adalah masalah yang tidak pernah hilang. Itu perlu kita jaga dan lestarikan dengan tetap menjunjung nilai-nilai peradaban.

“Kami berharap generasi muda mencintai budaya bangsa. Tentu bisa dengan bergabung dalam suatu pagelaran seni. Pengembangan budaya ini harus ada regenerasi, ya generasi muda itu. Dan, saya bangga pada pagelaran wayang kulit, dalangnya itu anak muda begitu juga penabuh gamelannya,” harapnya.

Satu persatu para model berlenggok memamerkan busana kain khas Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dikenal sebagai Sasirangan. Keanggunan mereka menggenakan kain Sasirangan dengan ragam desain itu sangat memukau para tamu dan pengunjung TMII.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI