Tanah Longsor Papua Nugini, Pemerintah: Kemungkinan Ribuan Orang Terkubur
SinPo.id - Pemerintah Papua Nugini mengungkapkan kekhawatirannya atas kemungkinan tingginya korban jiwa dalam bencana tanah longsor di desa Kaokalam. Karena menurut Pusat Bencana Nasional, korban jiwa bisa mencapai lebih dari 670 orang.
Pemerintah mengatakan, jumlah pasti korban bencana yang melanda desa di provinsi Enga, Papua Nugini, masih sulit diketahui. Namun kemungkinan lebih dari dua ribu orang terkubur hidup-hidup.
Selain itu, upaya untuk menyelamatkan korban selamat atau mengeluarkan jenazah dari reruntuhan sejauh ini terhambat oleh puing-puing sedalam 10 m (32 kaki), ditambah dengan peralatan yang kurang memadai. Hal itu membuat warga putus asa untuk menemukan keluarga mereka dalam kondisi selamat.
"Tidak ada yang lolos. Kami tidak tahu siapa yang meninggal karena catatannya terkubur," kata seorang guru sekolah dari desa tetangga, Jacob Sowai, dilansir dari BBC, Selasa 28 Mei 2024.
Bahkan seorang warga bernama Evit Kambu, mengaku tak berdaya dan putus asa untuk menemukan keluarganya saat ia berdiri di tengah reruntuhan bencana yang membentang hampir satu kilometer.
“Ada 18 anggota keluarga saya yang terkubur di bawah puing-puing dan tanah tempat saya berdiri, dan masih banyak lagi anggota keluarga di desa yang tidak dapat saya hitung,” katanya.
Kemudian seorang warga lainnya bernama Lason Iso mengaku mendengar suara ledakan seperti bom dan melihat tanah longsor tersebut meluncur dari atas pegunungan seperti gelombang menuju rumah-rumah penduduk di desa, termasuk rumahnya.
“Suami saya berbalik ketika keempat anak kami sedang tidur. Saya melarikan diri dan mereka semua terjebak dan terbunuh,” ungkapnya.
Perdana Menteri James Marape telah menyampaikan belasungkawa dan memerintahkan pasukan pertahanan dan badan darurat negaranya ke daerah tersebut. Namun penduduk setempat mengatakan mereka masih menunggu pihak berwenang untuk melakukan operasi penyelamatan yang lebih besar.

