Budiman Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bisa Hidupkan Ekonomi Desa

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 25 Mei 2024 | 19:10 WIB
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. (SinPo.id/Antara)
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menjelaskan, alasan penggantian nomenklatur program makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis. Sebab, sumber pangan di tiap wilayah berbeda. Dengan demikian, perekonomian di desa juga akan hidup terdongkrak naik. 

"Jika banyak kebutuhan bahan pokok untuk makan diproduksi sendiri oleh orang desa, dari tanah Indonesia, maka itu menghidupkan ekonomi desa," kata Budiman kepada wartawan, Sabtu, 25 Mei 2024. 

Budiman menilai, sumber pangan untuk program makan bergizi gratis tidak hanya mengandalkan beras, tapi bisa juga mengandalkan kekhasan pangan di tiap wilayah. 

"Bukan berarti rencana awal makan siang gratis tidak bergizi. Cuma, sekarang waktu makannya itu tidak dibatasi. Jadi, ada dua kemungkinan bisa diganti dengan sarapan dan makan siang," kata Budiman. 

Selain itu, Budiman menilai, perubahan program unggulan ini juga bisa menghemat anggaran. Karena, ketika  di masa kampanye, anggaran per tahun diperkirakan mencapai Rp400 triliun per tahun. 

"Tapi, itu dengan asumsi, asupan makanannya dari mana saja dan dari mana pun. Setelah kami hitung, ada kemungkinan kami bisa memangkas (anggaran) hingga separuhnya," ujarnya. 

Mantan kader PDI Perjuangan ini melanjutkan, dengan konsep makan bergizi gratis, pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto nanti, mengutamakan produksi pangan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. 

Selain itu, juga menghemat ongkos distribusi ketika dibagikan gratis ke siswa-siswa sekolah. "Sehingga kemudian tidak ada kebutuhan untuk mengeluarkan uang banyak untuk membeli barang-barang impor. Kita bisa beli langsung dari desanya," kata Budiman. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI