Menparekraf Dorong Pengawasan Kelayakan Bus Pariwisata Diperkuat

Laporan: Khaerul Anam
Rabu, 15 Mei 2024 | 03:20 WIB
Ilustrasi Bus Pariwisata (SinPo.id/Kemenparekraf)
Ilustrasi Bus Pariwisata (SinPo.id/Kemenparekraf)

SinPo.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong kolaborasi seluruh pihak terkait untuk memperkuat pengawasan terhadap kelaikan bus pariwisata di Indonesia.

Sandiaga mengatakan, berkaca dari kecelakaan bus pariwisata SMK Lingga Kencana di Subang, Jawa Barat, pada 11 Mei 2024, maka perlu dilakukan peningkatan manajemen krisis dalam mengantisipasi kejadian serupa. Salah satunya melalui peningkatan pengawasan kelayakan bus pariwisata.

"Kecelakaan ini terpicu oleh kondisi kendaraan yang tidak layak," kata Sandiaga, Selasa, 13 Mei 2024.

Sandiaga menjelaskan, salah satu pengawasan tersebut bisa dilakukan dengan mengunduh aplikasi Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda (SPIONAM) dari Kementerian Perhubungan.

"Kita harus terus melakukan edukasi yang lebih baik dan memberikan informasi kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mengecek data di Kementerian Perhubungan dan asosiasi agen perjalanan base-base mana yang lolos penilaian melalui aplikasi SPIONAM. Sehingga ini mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi," ujarnya.

Sementara itu Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo dalam keterangannya menambahkan Kemenparekraf senantiasa menyosialisasikan kampanye pemilihan bus pariwisata yang lulus uji laik.

Hal ini terus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif mengingat masih tingginya frekuensi kejadian dan korban yang ditimbulkan.

"Kita juga perlu intervensi ke usaha pariwisata yang ada di bawah pembinaan Kemenparekraf seperti biro perjalanan wisata dan dan pengelola tempat wisata, dan harus melibatkan peran aktif asosiasi pelaku parekraf untuk memperhatikan kelaikan bus pariwisata, memperhatikan jadwal perjalanan, dan penyiapan fasilitas istirahat bagi pengemudi bus," ungkap Fadjar.

"Masyarakat juga harus terus diedukasi agar hanya memilih dan menggunakan bus pariwisata yang lulus uji laik melalui aplikasi SPIONAM," tegasnya.sinpo

Komentar: