GENOSIDA ISRAEL

Sebanyak 360 Ribu Bangunan di Jalur Gaza Rusak Akibat Israel

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Jumat, 10 Mei 2024 | 10:24 WIB
Bangunan yang rusak di Gaza (SinPo.id/ Anadolu)
Bangunan yang rusak di Gaza (SinPo.id/ Anadolu)

SinPo.id - Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat (ESCWA) mengatakan 360 ribu bangunan di Jalur Gaza sebagian rusak atau hancur selama agresi Israel di Jalur Gaza. ESCWA menerbitkan laporan yang mengumpulkan data dari berbagai institusi dan organisasi mengenai kerusakan fisik akibat serangan Israel di Jalur Gaza terhadap bangunan dan infrastruktur.

Laporan tersebut mencakup data dari periode berbeda yang disediakan oleh Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), Pusat Satelit PBB (UNOSAT) dan Pusat Pascasarjana Universitas Kota New York (CUNY) dan Universitas Negeri Oregon.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa dua persen penduduk di Jalur Gaza terbunuh, 4 persen terluka dan hampir seluruh penduduk mengungsi.

"Kerusakan yang disebabkan oleh serangan yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza ini belum pernah terjadi sebelumnya," tulis laporan tersebut, dikutip dari Anadolu, Jumat, 10 Mei 2024.

Berdasarkan data PCBS pada 28 April 2024, infrastruktur di Jalur Gaza mengalami kerusakan cukup parah. Lebih dari 50 persen bangunan hancur dan 360 ribu bangunan di Gaza rusak sebagian atau hancur.

Sebanyak 25 ribu bangunan lainnya di wilayah itu mengalami kerusakan parah atau hancur dan 305 sekolah atau universitas hancur.

Berdasarkan data yang menunjukkan adanya kerusakan signifikan pada fasilitas pelayanan kesehatan, 32 rumah sakit tidak dapat beroperasi, 25 rumah sakit rusak akibat serangan rudal dan 649 fasilitas pelayanan kesehatan terkena dampaknya.

Tiga gereja dan 290 masjid hancur, sedangkan 168 bangunan umum rusak.

Sektor pertanian, yang memainkan peran penting dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Jalur Gaza, berkontribusi sekitar 11 persen terhadap PDB pada 2022 dan memberikan peluang kerja yang signifikan.

Laporan tersebut mencatat pertanian menutupi hampir separuh wilayah Gaza dan memperkirakan kerugian harian sebesar USD1,6 juta karena penghentian produksi. Total kerugian melampaui USD180 juta bersama kehancuran infrastruktur pertanian.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI