Ramalan Menkeu Terbukti, Ekonomi Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 06 Mei 2024 | 14:33 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (SinPo.id/Dok. Kemenkeu)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (SinPo.id/Dok. Kemenkeu)

SinPo.id - Ramalan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen di tengah gejolak perekonomian global, tepat dan terbukti. 

Karena, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian Indonesia di kurtal I-2024 mengalami pertumbuhan 5,11 persen secara tahunan atau year on year (yoy), namun menurun 0,83 persen secara kuartalan (quarter to quarter).

"Ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023, tumbuh sebesar 5,11 persen," ujar Pelaksanan tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin, 6 Mei 2024. 

Amalia menjelaskan, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku di triwulan I-2024, tercatat Rp5.288,3 triliun. Sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.112,9 triliun.

Menurut Amalia, pada kuartal I 2024 secara yoy, seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali lapangan usaha pertanian. Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB, yaitu industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, perdagangan dan pertanian. Di mana total kelima lapangan usaha tersebut mencakup 63,61 persen dari total PDB.

Adapun lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi ialah administrasi pemerintahan yang tumbuh 18,88 persen didorong oleh peningkatan belanja pegawai seperti, THR dan kenaikan gaji. Sedangkan, industri pertanian mengalami kontraksi 3,54 persen.

"Kontraksi pertanian disebabkan oleh penurunan produksi komoditas pertanian pada awal tahun 2024 khususnya tanaman pangan karena fenomena el-nino yang berpengaruh pada paruh kedua tahun 2023," kata dia.

Sebelumnya, Sri Mulyani memperkirakan, estimasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2024 stabil di atas 5 persen. Kendati pereknomian global sedang tidak baik-baik saja didera guncangan geopolitik.

Mulai dari penundaan pemangkasan Fed Funds Rate (FFR) oleh The Fed, tingginya yield US Treasury, serta penguatan dolas Amerika Serikat (AS).

"Di tengah dinamika ketidakpastian global tersebut, kinerja ekonomi Indonesia masih cukup resilien, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2024 diperkirakan akan tetap berada di atas 5 persen, menguat ketimbang kuartal IV-2023," kata Sri Mulyani pada Jumat, 3 Mei lalu. 

Sri Mulyani menjelaskan, perekonomian Indonesia masih ditopang konsumsi domestik yang tetap kuat. Baik dari sisi konsumsi pemerintah, rumah tangga, maupun Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT).

Pun demikian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2024 berada di kisaran 5,12 persen-5,17 persen. Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh konsumsi domestik dan realisasi investasi langsung.

Dalam catatan LPEM-UI menilai, perekonomian Indonesia pada awal tahun 2024 diwarnai oleh tren positif dan tantangan yang muncul dari eksternal.

Meski investasi meningkat di kuartal I-2024, dengan total investasi mencapai Rp401,5 triliun atau tumbuh 22,1 persen (yoy), namun neraca perdagangan justru turun.sinpo

Komentar: