Masih Banyak Tenaga Honorer di Luar Negeri yang Luput dari Perhatian
Jakarta, sinpo.id - Anggota Komisi II DPR RI, Rufinus Hotmaulana Hutauruk menyayangkan, ternyata masih banyak para karyawan atau tenaga-tenaga honerer yang bekerja di luar negeri tidak mendapat haknya sebagaimana mestinya.
Tenaga honorer yang dimaksud Rufinus ialah karyawan honorer dan kontrak yang ada di KBRI sebuah negara.
"Dari beberapa negara yang saya kunjungi dalam tiga tahun ini, ternyata masih banyak tenaga honorer, tenaga kontrak yang sudah berulang-ulang tetapi tidak diangkat," terangnya melalui keterangan tertulis, Senin (9/4/2018).
Lebih lanjut Rufinus menjelaskan, mereka dibayar dengan rupiah, dan ketika dikonversi living cost di sana sangat tidak sesuai dengan apa yang diterima. Dalam arti gaji mereka tidak mencukupi.
"Ini perlu menjadi perhatian buat Pemerintah. Supaya anggaran Kementerian Luar Negeri itu bisa dinaikkan, agar memenuhi seluruh apa yang menjadi keinginan daripada Undang-Undang sesuai dengan sistem penggajian yang ada di seluruh negara, sebanyak 130 negara," ujarnya.
Politisi Partai Hanura ini meminta pemerintah agar para pekerja honorer itu diperjelas statusnya, karena menurut Rufinus, bahkan ada yang mengeluarkan uang sendiri karena gaji yang diterima tidak mencukupi untuk membayar biaya perumahan.
"Jadi dari 130 negara, ada yang sudah memberikan masukan kepada saya, mereka mengatakan hal sama, (bahwa tidak semua daerah mempunyai biaya kebutuhan) sama. Katakan lah kalau di Amerika Serikat, di San Fransisco, Washington, atau negara bagian lainnya, itu mereka tidak sama, padahal gajinya sama," pungkas Rufinus.