INVESTASI MICROSOFT

Temui Jokowi, Bos Microsoft Ingin Investasi Al di Indonesia

Laporan: Tio Pirnando
Selasa, 30 April 2024 | 11:32 WIB
CEO Microsoft Sastya Nadella (SinPo.id/ Dok. Getty Images)
CEO Microsoft Sastya Nadella (SinPo.id/ Dok. Getty Images)

SinPo.id - CEO Microsoft Sastya Nadella menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi, 30 April 2024.

Menurut Menkominfo Budi Arie Setiadi, dalam pertemuan itu, bos Microsoft ingin membuka peluang berinvestasi bidang pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (Al) di Indonesia. 

"Microsoft akan berinvestasi signifikan di Indonesia selama empat tahun ke depan, dalam infrastruktur kecerdasan artifisial (AI) dan komputasi awan, serta kesempatan pelatihan AI untuk 840.000 orang," kata Budi usai pertemuan. 

Selain itu, Bos Microsoft juga tertarik mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan pusat riset di Indonesia. 

Namun, Budi tidak menjelaskan secara spesifik nilai investasi yang akan digelontorkan oleh Microsoft tersebut. Kendati, Microsoft menyampaikan nilainya ke presiden. 

"Ada juga dukungan untuk komunitas developer yang sedang berkembang di Indonesia seperti program 'AI Oddyssey' yang diharapkan dapat menjangkau 10.000 developer dengan Microsoft kridensial," kata Budi.

Budi menyampaikan, pemerintah menawarkan beberapa tempat riset ke Microsoft. Diantaranya, di Bali hingga Ibu Kota Nusantara (IKN) . "Termasuk membantu pemerintah Indonesia dalam membangun smart city di IKN," tutur dia menjelaskan.

Sebagai informasi, Microsoft telah menyiapkan investasi besar untuk Indonesia, sekitar Rp14 triliun atau bahkan lebih, dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital.

Rencana investasi ini telah dimulai sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kominfo dengan Microsoft pada Maret 2024 lalu. Meliputi dukungan untuk pengembangan SDM bidang digital, penguatan infrastruktur dan digitalisasi pemerintah, serta kerja sama dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan perlindungan data pribadi.

 sinpo

Komentar: