Impor Migas dari Singapura Terus Meningkat, Legislator: Ini Kabar Buruk

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 26 April 2024 | 14:52 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto (SinPo.id/DPR)
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto (SinPo.id/DPR)

SinPo.id - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengatakan, terus meningkatnya impor minyak dan gas (Migas) dari negara tetangga Singapura, merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Terlebih, Menteri ESDM berencana akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. Padahal hal tersebut akan menimbulkan ketergantungan.

"Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat 26 April 2024.

Menurutnya, perlu adanya terobosan untuk membangun dan mengelola minyak nasional. Karena sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru.

"Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka," tegasnya.

Oleh karena itu, ia berharap pemeri tah dapat segera menyelesaikan masalah tersebut agar produksi minyak nasional dapat memenuhi kebutuhan. Sehingga Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor migas.sinpo

Komentar: