Pimpinan MPR Ingatkan Perlu Langkah Antisipatif Respons Konflik Global

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 25 April 2024 | 10:52 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (SinPo.id/ Dok. MPR)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (SinPo.id/ Dok. MPR)

SinPo.id - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menyebut Indonesia perlu mengambil sejumlah langkah antisipatif guna mengantisipasi dampak berkelanjutan konflik global. Salah satunya melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan daya tahan perekonomian nasional.

Menurutnya, harus diakui saat ini kondisi ekonomi nasional tidak ideal. Sehingga, membutuhkan kebijakan antisipatif menyikapi eskalasi konflik global. Diplomasi politik dan ekonomi juga perlu segera dilakukan dalam upaya meredakan konflik yang terjadi.

"Konflik Israel-Iran dapat berdampak pada sektor energi nasional dan menimbulkan potensi risiko terhadap pasar komoditas global," kata Rerie keterangan resmi yang diterima pada Rabu, 24 April 2024.

Dia mengatakan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung dan respons kebijakan setiap negara akan terus memengaruhi sentimen investor dan mendorong fluktuasi pasar meskipun dampak langsung dari konflik global terhadap pasar komoditas relatif tidak terlalu besar.

Dia berharap semua pihak dapat mengambil langkah yang tepat dalam mengantisipasi dampak gejolak dan tantangan global. Ini penting dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur di masa datang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani mengungkapkan ketegangan antara Iran dan Israel merupakan situasi yang sangat bahaya. Sebab, rawan terjadi salah perhitungan yang berpotensi timbulkan perang di kawasan Timur Tengah.

Di dalam dunia yang sangat terkait, kata Abdul, konflik di Timur Tengah itu berpotensi berdampak pada ekonomi nasional. Menurutnya, kemungkinan yang terjadi adalah disrupsi pada perairan dunia di Laut Merah yang mengganggu rantai pasok perdagangan global.

Dia berpendapat kemungkinan yang akan terjadi dalam konflik Iran-Israel adalah aksi blokade Selat Hormuz yang merupakan jalur dari perdagangan minyak dunia. Maka bila terjadi perang kawasan, akan berdampak pada meningkatnya harga minyak dunia.

Untuk itu, dia memastikan bahwa Indonesia telah konsisten mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bereaksi mengakhiri pendudukan Israel di Palestina dalam upaya menekan ketegangan di Timur Tengah.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI