Menlu AS Melawat ke China di Tengah Ketegangan yang Meningkat
SinPo.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melawat ke China pada Selasa selama beberapa hari, untuk berbincang dengan sejumlah pejabat senior negara itu di Shanghai dan Beijing.
Lawatan kedua Blinken ke China ini dilakukan di tengah seruan AS terkait dukungan negara itu terhadap Rusia dalam perang melawan Ukraina. Perusahaan-perusahaan China secara langsung telah mengirim komponen penting bagi basis industri pertahanan Rusia.
Hal-hal mendesak lainnya dalam agenda kunjungan ini adalah upaya melawan peredaran narkotika, meningkatkan komunikasi militer-ke-militer, menyelenggarakan pembicaraan terkait risiko dan keamanan kecerdasan buatan, dan mengeksplorasi cara-cara untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat, menurut Departemen Luar Negeri AS.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah penjelasan pada Jumat, bahwa AS “realistis dan memandang jernih terkait prospek terobosan” dalam setiap persoalan di agenda tersebut. Sejumlah analis mengatakan bahwa mereka tidak memperkirakan ada kemajuan cukup besar yang muncul dari pembicaraan-pembicaraan itu.
Bantuan ke Rusia dalam Perang Ukraina
Dalam sebuah pernyataan bersama pekan lalu, menteri luar negeri dari kelompok negara industri maju G7 mendesak China untuk menghentikan pengiriman komponen material dwifungsi dan senjata yang digunakan Rusia untuk meningkatkan produksi senjata militernya.
Pejabat-pejabat di AS mengatakan, material yang dimaksud termasuk sejumlah besar mikroelektrik, kendaraan terbang tanpa awak, teknologi rudal jelajah, dan nitroselulosa, yang digunakan Rusia untuk memproduksi propelan untuk senjata.
“China tidak bisa menjalankan dua pendekatan” membantu Rusia dan tetap menjalin hubungan baik dengan Eropa, kata Blinken kepada para reporter dalam konferensi pers pada Jumat di Capri, Italia.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan kepada VOA dalam sebuah penjelasan secara virtual pada Jumat pekan lalu bahwa AS “bersiap untuk mengambil langkah” jika diperlukan, terhadap perusahaan-perusahaan China yang “sangat merusak keamanan baik di Ukraina maupun Eropa”.
AS mungkin akan memberikan sanksi kepada bank China yang memfasilitasi pengiriman material tersebut, menurut para analis. Washington telah memberikan sanksi kepada warga China dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan dukungan material kepada Rusia, dan meminta sekutu Eropa untuk mengambil langkah-langkah serupa.
Taiwan
Kunjungan Blinken ke China dijadwalkan hanya beberapa pekan sebelum pelantikan presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te pada 20 Mei.
AS akan mengirimkan delegasi tidak resmi untuk menghadiri pelantikan itu, termasuk di dalamnya mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS Richard Armitage, dan Laura Rosenberger, yang mengepalai the American Institute di Taiwan.
Blinken akan menggarisbawahi kepentingan abadi Amerika dalam memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
“Selama periode yang penting dan sensitif menjelang pelantikan pada 20 Mei ini, semua negara akan berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas, menghindari mengambil tindakan provokatif yang bisa meningkatkan ketegangan dan menunjukkan pengekangan diri. Itu akan menjadi pesan kita ke depan,” kata pejabat senior di kementerian luar negeri AS itu.