Korut Tembakkan Rudal ke Laut di Lepas Pantai Timur

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 22 April 2024 | 21:12 WIB
Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 milik Korea Utara (SunPo.id/Reuters)
Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 milik Korea Utara (SunPo.id/Reuters)

SinPo.id - Korea Utara menembakkan “beberapa” rudal ke arah lepas pantai timurnya, kata militer Korea Selatan, Senin, 22 April 2024. Peringatan pemerintah Jepang dan garda pantainya juga mengatakan Korea Utara diduga telah menembakkan rudal balistik.

Proyektil itu tampaknya telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, kata badan penyiaran Jepang, NHK.

Badan penyiaran Jepang NTV mengatakan proyektil itu merupakan rudal balistik jarak pendek, seraya mengutip seorang pejabat pemerintah.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan Korea Utara meluncurkan apa yang diduga sebagai beberapa rudal balistik jarak pendek dari dekat ibu kotanya, Pyongyang, tanpa merinci lebih lanjut.

Laporan mengenai peluncuran itu muncul sewaktu Korea Selatan mengatakan perwira tinggi militernya, Laksamana Kim Myung-soo, menerima komandan Komando Antariksa AS, Jenderal Stephen Whiting, Senin, untuk membahas pengembangan satelit pengintai Korea Utara dan berkembangnya kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow.

Setelah pertemuan puncak antara pemimpin kedua negara pada September lalu, Korea Utara diduga telah memasok senjata dan amunisi untuk Rusia bagi invasinya terhadap Ukraina, meskipun kedua negara membantah klaim tersebut.

Korea Utara diduga sedang mempersiapkan peluncuran satelit mata-mata lainnya, setelah berhasil menempatkan sebuah satelit pengintai di orbit pada bulan November.

Korea Utara pekan lalu mengatakan telah menembakkan sebuah rudal jelajah strategis untuk menguji coba hulu ledak, dan sebuah rudal antipesawat baru.

Sebelumnya pada bulan April, Korea Utara menembakkan sebuah rudal hipersonik baru sebagai bagian dari pembuatan rudal berbahan bakar padat untuk semua jenis arsenalnya.

Korea Utara telah membangkang larangan Dewan Keamanan PBB untuk membuat rudal balistik, menolak resolusi Dewan yang disebutnya melanggar kedaulatannya untuk membela diri.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI