Allisa Wahid Sebut Serangan Iran ke Israel Berpotensi Redam Anti Syiah
SinPo.id - Koordinator Nasional Jaringan GusDurian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid menilai, dengan adanya konflik antara Iran-Israel dapat menimbulkan dampak positif bagi lanskap sosial politik di Indonesia. Diantaranya, dapat melunturkan sentimen negatif terhadap kelompok Syiah.
"Apakah ini situaisinya justru akan membantu sentimen publik muslim yang selama ini menguat sikap anti Syiah, anti Syiah itu, itu justru kemudian akan mereda. Justru ada dampak baiknya, " kata Alissa dalam webinar Eisenhower Fellowships Indonesia, dipantau secara daring, Senin, 15 April 2024.
Menurut Alissa, serangan balasan yang dilakukan oleh Iran ini, akan dianggap selaras dengan keinginan mayoritas penduduk muslim dunia, yaitu menyerang Israel yang sejak lama telah membombardir Palestina.
"Karena Iran dalam hal ini dipandang sebagai hero bagi masyarakat muslim yang mendukung Palestina. Jadi justru kita akan mendapat dampak positif dengan Iran melawan Israel. Karena muslim di Indonesia itu sangat ingin Palestina itu dibela. Sekarang sudah banyak orang frustasi, kemudian Iran muncul sebagai hero nya, "kata Allisa.
Alissa menganggap, sikap Iran dinilai lebih progresif dari negara Muslim Sunni Arab Saudi yang cenderung netral dalam menyikapi konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
Dia menjelaskan, pengaruh Arab Saudi dan Iran terhadap ajaran agama Islam di Indonesia terbilang cukup kuat.
Saat Iran membuat kebijakan dan strategi perluasan kebudayaan di Indonesia, tutur Alissa, Arab Saudi mencoba bersaing dengan menyusun dan membuka lembaga pendidikan bahasa arab. Langkah Saudi itu dianggap sebagai pintu gerbang masuknya paham Wahabi di Indonesia.
Terlepas dari dikotomi Syiah dan Sunni, Alissa berharap, mayoritas masyarakat muslim di Indonesia mendukung langkah dan inisiatif Iran untuk meluncurkan gempuran udara kepada Israel.
"Saya memperkirakan sikap muslim di Indonesia mendukung Iran, apakah berdampak pada aliran-aliran lain, walaupun Saudi Arabia sekarang ini kan mereka tidak terlalu menyebarluaskan paham Wahabisme itu. Jadi disini sebetulnya, saya berharap sentimen anti Syiah-nya itu justru berkurang. Jadi yang munculnya adalah semangat orang Islam aja," ujar Alissa.