Mudik Lebaran 2024

Ketua DPR Dukung Penerapan WFH untuk Kurangi Kemacetan Arus Balik

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 15 April 2024 | 09:16 WIB
Puan Maharani (SinPo.id/parlementarian)
Puan Maharani (SinPo.id/parlementarian)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mendukung kebijakan kombinasi work from office (WFO) dan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN). Langkah ini dinilai bisa mengurangi kemacetan saat arus balik Lebaran 2024.

Puan berpandangan kebijakan seperti itu bisa diadopsi oleh lembaga atau instansi non-pemerintah lainnya. Terlebih, WFH dan WFO pernah diterapkan saat masa Pandemi Covid-19.

"Kita sudah belajar saat Pandemi Covid-19 lalu, sistem masuk bergantian ke kantor dengan metode WFH ternyata bisa membantu. Tentunya harus disesuaikan dengan kondisi kantor masing-masing," kata Puan kepada wartawan, Jakarta, Senin, 15 April 2024.

Puan mengimbau kepada para pemudik agar selalu berhati-hati selama perjalanan arus balik. Mengingat hujan deras mengguyur sejumlah wilayah dalam beberapa waktu terakhir.

"Selalu waspada, khususnya yang membawa kendaraan pribadi. Pastikan kondisi prima, dan beristirahat saat lelah. Perhatikan juga prakiraan cuaca demi kelancaran saat perjalanan," katanya.

Di sisi lain, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) ini meminta petugas dari instansi terkait terus siaga dalam menghadapi puncak arus balik Lebaran 2024.

"Saya meminta pihak-pihak yang bertugas terus siaga membantu keamanan dan kelancaran para pemudik sampai arus balik selesai," kata Puan.

Dia menilai pengawalan oleh petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) bagi kendaraan pemudik perlu dilakukan di titik-titik rawan. Sebab, puncak arus balik Lebaran 2024 diprediksi terjadi pada hari ini.

"Terutama bagi pemudik bermotor. Biasanya dari pelabuhan banyak kendaraan keluar di saat bersamaan setelah turun dari kapal penyeberangan. Dengan pengawalan dari petugas, keamanan pemudik akan lebih terjamin," ucapnya.

Dia juga meminta pihak kepolisian memperhitungkan dengan cermat saat memberlakukan rekayasa lalu lintas, bersamaan dengan harus adanya antisipasi khusus saat tiba-tiba ada lonjakan kendaraan signifikan.

"Optimalkan pos-pos keamanan serta pos pelayanan, dan tentunya pos kesehatan di setiap titik keramaian," kata Puan.sinpo

Komentar: