Pengadilan Argentina Salahkan Iran dan Hizbullah atas Pengeboman Pusat Yahudi pada 1994

Oleh: VOA Indonesia
Sabtu, 13 April 2024 | 08:29 WIB
Ilustrasi bendera Argentina dan Israel (SinPo.id/AP)
Ilustrasi bendera Argentina dan Israel (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Pengadilan pidana tertinggi Argentina, pada Kamis, 11 April 2024, melaporkan perkembangan baru dalam pencarian keadilan atas serangan paling mematikan di negara itu dalam sejarah, pengeboman pusat komunitas Yahudi pada tahun 1994. 

Mahkamah menyimpulkan bahwa Iran telah merencanakan serangan dan kelompok militan Hizbullah Lebanon melaksanakan rencana tersebut.

Dalam putusan yang diperoleh kantor berita Associated Press, Pengadilan Kasasi Argentina menganggap Iran dan proksinya di Lebanon, Hizbullah, bertanggung jawab atas pengeboman di Buenos Aires.

Insiden itu menghancurkan pusat komunitas, menewaskan 85 orang, melukai 300 orang, dan menghancurkan komunitas Yahudi terbesar di Amerika Latin. Mahkamah mengatakan serangan itu terjadi sebagai pembalasan atas pengingkaran Argentina terhadap perjanjian kerja sama nuklir dengan Teheran.

Dengan menuduh Iran mempunyai peran “politik dan strategis” dalam pengeboman tersebut, pengadilan Argentina membuka jalan bagi keluarga korban untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap Republik Islam itu. Dalam tiga dekade terakhir, Iran belum menyerahkan warga negaranya yang divonis bersalah di Argentina. Surat perintah penangkapan Interpol belum membuahkan hasil.

“Signifikansi dari pelanggaran hak asasi manusia yang berat ini bagi komunitas internasional secara keseluruhan memerlukan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan hukum,” kata putusan tersebut, yang menyatakan pengeboman pusat komunitas Asosiasi Bantuan Bersama Yahudi Argentina sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan.”

Keputusan pengadilan itu tidak mengejutkan. Pengadilan Argentina telah lama menyatakan bahwa Iran berada di balik serangan tersebut, sehingga membuat hubungan kedua negara menjadi dingin, terutama setelah gagalnya penyelidikan bersama. Iran membantah terlibat. Juru bicara Hizbullah, musuh bebuyutan Israel di perbatasan utara, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Keputusan hari Kamis ini dijatuhkan hanya beberapa bulan menjelang peringatan 30 tahun insiden tersebut. Meskipun kasus ini terhenti selama bertahun-tahun, pihak berwenang Argentina telah menyampaikan pengumuman besarnya bertepatan dengan peringatan serangan berdarah tersebut. 

Ketika memperingati 25 tahun serangan tersebut, Argentina menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris dan membekukan aset keuangan kelompok tersebut.

Perwakilan dari komunitas Yahudi Argentina, yang merupakan rumah bagi sekitar 230.000 orang Yahudi, memuji keputusan pengadilan pada hari Kamis tersebut sebagai keputusan yang “bersejarah dan unik di Argentina.”

Namun bagi keluarga korban yang tewas dalam pengeboman tersebut, keputusan itu hanyalah sebuah pengingat akan kesedihan memdalam yang mereka alami.sinpo

Komentar: