Komisi II DPR Sepakat Bentuk Panja Pembahasan 27 RUU Kabupaten/Kota
SinPo.id - Komisi II DPR RI sepakat membentuk panitia kerja (Panja) pembahasan 27 Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kabupaten/Kota.
"Saya ingin bertanya kepada kita semua khususnya pimpinan dan anggota komisi untuk melakukan dan melanjutkan dengan pembentukan Panja pembahasan?" kata Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia saat memimpin rapat kerja (raker) Komisi II DPR bersama Pemerintah dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 1 April 2024.
Pertanyaan itu kemudian dijawab setuju oleh seluruh peserta rapat kerja. Pembentukan Panja pembahasan 27 RUU Kabupaten/Kota itu disepakati setelah Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo mewakili Pemerintah, serta Wakil Ketua Komite I DPD RI Filep Wamafma menyampaikan daftar inventarisasi masalah (DIM) terkait RUU tersebut.
Doli menyebut proses pembahasan 27 RUU Kabupaten/Kota itu akan dilakukan pada masa sidang DPR RI berikutnya.
"Nanti akan kemudian kita tentukan agenda pembahasannya yang mungkin akan kita laksanakan pada masa sidang berikutnya," katanya.
Saat memberikan penjelasan di awal, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang menjelaskan bahwa urgensi pembentukan 27 RUU Kabupaten/Kota itu dikarenakan dasar hukum pembentukan sebagian besar provinsi dan kabupaten/kota dibuat pada masa Pemerintahan Republik Indonesia Serikat dan masih berdasarkan pada Undang-Undang Dasar Sementara.
Selain itu, kata dia, Komisi II DPR memandang setiap daerah memiliki kondisi dan karakteristik yang berbeda, serta memiliki kekhasan masing-masing yang harus ditonjolkan agar dapat dikelola dengan baik sesuai dengan prinsip otonomi daerah.
Terlebih, kata dia, UUD NRI 1945 telah beberapa kali diamandemen pascareformasi. Kemudian, ada pula dasar hukum kabupaten/kota yang masih terdapat penggabungan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
"Oleh karena itu dasar hukum pembentukan provinsi dan kabupaten/kota yang masih berpedoman pada Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 perlu dilakukan penyesuaian dengan dinamika legislasi yang berkembang sejak era reformasi," katanya.
Dia menjelaskan bahwa ke-27 kabupaten/kota itu merupakan termin pertama dari 10 termin mencakup 254 kabupaten/kota di Indonesia yang direncanakan akan dilakukan penyesuaian terkait dasar hukumnya hingga akhir September 2024.
Ke-27 RUU tentang Kabupaten/Kota yang diajukan Komisi II DPR itu terdiri dari wilayah di Provinsi Aceh, yaitu Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Barat, dan Kabupaten Aceh Selatan.
Kemudian, di wilayah Provinsi Sumatra Utara yaitu Binjai, Kabupaten Karo, Kabupaten Langkat, Medan, Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Sibolga, dan Kabupaten Nias.
Lalu di Provinsi Bangka Belitung ada tiga kabupaten/kota, yakni Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Belitung.
Dalam rapat tersebut, turut hadir Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo mewakili Pemerintah, Wakil Ketua Komite I DPD RI Filep Wamafma mewakili unsur DPD RI, serta para perwakilan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Menteri Hukum dan HAM.
Sebelumnya, Rapat Paripurna DPR ke-4 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024 telah menyetujui 27 RUU tentang Kabupaten/Kota yang diajukan Komisi II DPR menjadi RUU usul DPR.