Pangdam Jaya Sebut Ledakan Gudang Peluru Berasal dari Amunisi Kadaluarsa

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:39 WIB
Ledakan di gudang peluru Kodam Jaya di Bogor (SinPo.id/instagram)
Ledakan di gudang peluru Kodam Jaya di Bogor (SinPo.id/instagram)

SinPo.id - Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan menyebut amunisi yang sudah kadaluarsa menjadi pemicu ledakan di gudang peluru daerah Kodam Jaya TNI, Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 30 Maret 2024 petang.

Menurutnya, amunisi tersebut merupakan pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani oleh Kodam Jaya di seluruh Wilayah Jakarta.

"Gudang Nomor 6 itu berisi amunisi yang sudah kedaluwarsa dan pengembalian dari berbagai satuan di Kodam Jaya di seluruh wilayah Jakarta. Ada berbagai jenis amunisi maupun bahan peledak," kata Hasan dalam keteranganya di Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2024.

Hasan menjelaskan, indikasi ledakan sudah terdeteksi sejak pukul 18.05 WIB, dan dilaporkan petugas piket untuk menindaklanjuti akan terjadinya ledakan. 

Namun demikian, Hasan memastikan, bahwa sistem pergudangan di Kodam Jaya ini sudah aman. “Karena lokasinya berada di bunker dan di atasnya ada tanggul-tanggul," ucap Hasan.

Menurut dia, dengan sistem yang pengamanan gudang yang sudah sedemikian rupa itu, maka akan membuat kondisi tersebut tidak terlalu berbahaya. Delain itu, di sekitar lokasi juga tidak ada listrik.

"Sehingga, saat ada kondisi seperti ini diperkirakan akan aman," tutur Hasan.

Lebih lanjut, Hasan juga menegaskan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut. Selain itu, tidak ada warga yang dievakuasi.

"Mereka hanya terdampak (suara) ledakan saja," ucap Hasan.

Sebelumnya, dalam video yang beredar di media sosial, terlihat asap disertai api muncul dari sebuah bangunan. Tak lama, asap yang makin merambah diikuti dengan suara ledakan.

Sedangkan di video lain, tampak kendaraan pemdam kenakaran tengah melaju menuju lokasi kejadian. Kebakaran disertai ledakan itu terjadi di gudang milik TNI di Ciangsana, Kabupaten Bogor.sinpo

Komentar: