Eks Kantor Bupati Bogor Pertama di Desa Malasari

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 30 Maret 2024 | 05:30 WIB
Eks Kantor Bupati Bogor Pertama (Bogorkab.go.id)
Eks Kantor Bupati Bogor Pertama (Bogorkab.go.id)

SinPo.id -  Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu bersama jajaran Pemkab Bogor lakukan kunjungan langsung ke eks Kantor Bupati Bogor Pertama Masa Revolusi yang berlokasi di Desa Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jumat 29 Maret 2024

Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, memiliki nilai historis tersendiri. Salah satunya kantor pemerintahan Kabupaten Bogor pertama pada masa Bupati Ipik Gandamana periode 1948-1949.

Rumah ber­se­jarah tersebut berada di sekitar kaki Gunung Halimun. Dahulu, menjadi tempat Bupati Bogor pertama Ipik Gandamana menjalan­kan pemerintahan Bogor yang berjalan selama beberapa bulan, hingga sampai terjadinya gencatan senjata antara pasukan TNI dengan tentara Belanda

Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu menjelaskan, kunjungan langsung ke eks Kantor Bupati Bogor Pertama Masa Revolusi yang berada di Desa Malasari ini dalam rangka melihat langsung peninggalan sejarah yang sudah menjadi cagar budaya Pemerintah Kabupaten Bogor. Hal yang luar biasa bahwa Desa Malasari ini pernah jadi ibu kota Kabupaten Bogor di tahun 40-an.

Sebab katanya karena Kantor Bupati Bogor Pertama Masa Revolusi ini memiliki sejarah yang luar biasa dan jadi bagian sejarah kegiatan Pemerintahan Kabupaten Bogor, dimana Bupati Bogor pertama pernah berkantor dan bermukim selama 8 bulan di tempat ini pada masa agresi penjajahan.

"Semangatnya adalah pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bogor harus terus melestarikan dan menjaga warisan budaya ini. Apalagi sudah ditetapkan dengan posisi status cagar budaya, tentunya harus kita pastikan bahwa ini tetap terawat, tetap terjaga, tetap lestari bukan hanya untuk kebutuhan saat ini tetapi menjadi catatan bagi generasi penerus di Kabupaten Bogor ini," Asmawa Tosepu menegaskan.

Asmawa juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada ahli waris warga masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, tokoh adat di Desa Malasari ini yang bersama-sama punya keinginan  untuk menjaga peninggalan sejarah ini. Termasuk tetap melestarikan seni dan budaya yang ada di Malasari ini.

"Tentu tanpa kolaborasi, tanpa partisipasi dari warga masyarakat maka kita pasti meyakini bahwa peninggalan sejarah ini tidak akan terawat dan terjaga dengan baik. Ke depannya tentu Pemerintah Kabupaten Bogor akan memberi perhatian khusus untuk menjaga kelestarian tempat-tempat seperti ini," ungkap Pj. Bupati Bogor.

Ia juga berkesempatan menyerahkan satu seperangkat alat gamelan kepada organisasi yang memang ada di Desa Malasari ini yang senantiasa melestarikan warisan budaya ini tetap terjaga dengan baik. Ini adalah bentuk komitmen kami pemerintah juga harus turut mengambil peran dalam rangka menjaga warisan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Bogor.

"Kami harap melalui kunjungan hari ini dan kemudian ada hibah kepada organisasi pelaku seni dan budaya. Maka ke depannya budaya, tradisi, kearifan lokal, warisan sejarah tetap terjaga di Kabupaten Bogor. Kita tidak bisa kita melupakan sejarah, karena ini adalah bagian dari tonggak perjuangan, tonggak perjalanan sejarah pemerintahan Kabupaten Bogor," tandasnya.

Turut hadir mendampingi Pj. Bupati Bogor yakni Kadiskominfo, Kadisbudpar, Kadispora, Kabag SDA, Kabag Prokopim, Camat Nanggung dan Forkopimcam Nanggung.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI